JAKARTA - Setelah mengalami penurunan akibat panasnya pasar Open Interest (OI), harga XRP, kripto yang didukung Ripple Labs, mulai menunjukkan tanda-tanda penguatan signifikan. Di tengah gejolak pasar kripto, XRP berhasil mencatatkan kenaikan harga yang cukup tajam dalam beberapa hari terakhir. Pada Senin 30 September, XRP diperdagangkan di level 0,62 dolar AS (Rp9.300), dan sinyal pergerakan bullish jangka pendek semakin jelas terlihat.

Dengan volume perdagangan harian rata-rata sekitar 3 miliar dolar AS (Rp45 triliun), XRP terus memperkuat posisinya sebagai salah satu altcoin terbesar di pasar. Kenaikan 9 persen pekan lalu membuat XRP menutup perdagangan mingguan di atas Moving Average (MA) 200, sebuah tonggak yang belum dicapai sejak April 2023.

Yang lebih penting lagi, dari sudut pandang teknikal, XRP berhasil keluar dari tren penurunan logaritmik makro yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Ini membuka peluang bagi XRP untuk kembali menuju rekor harga tertingginya dalam waktu dekat. Indikator lain, seperti Indeks Kekuatan Relatif (RSI), juga menunjukkan bahwa tren bullish ini didominasi oleh para pembeli setelah berhasil memantul kembali di atas angka 50 persen.

Namun demikian, agar tren penguatan ini berkelanjutan, XRP perlu terus menutup perdagangan di atas level resistensi kritis di angka 0,74 dolar AS (Rp11.100). Jika gagal, ada risiko koreksi ke bawah 0,60 dolar AS (Rp9.000) dalam beberapa minggu mendatang.

Faktor-Faktor Pendorong Kenaikan Harga XRP

Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga XRP adalah meningkatnya minat dari investor besar, atau yang sering disebut sebagai "whale". Dalam beberapa bulan terakhir, pasar XRP semakin memanas setelah kemenangan Ripple dalam gugatan hukum melawan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat, yang memberikan dampak positif bagi koin ini.

Menurut analisis data on-chain dari Santiment, investor whale telah mengakumulasi lebih dari 470 juta unit XRP dalam 10 hari terakhir. Bahkan, dalam dua hari terakhir, beberapa whale menarik XRP senilai lebih dari 60 juta dolar AS (Rp900 miliar) dari bursa kripto Upbit, menandakan kepercayaan yang kuat terhadap masa depan XRP.

Selain itu, Ripple terus berinovasi dengan menghadirkan pengembangan di jaringan XRPL (XRP Ledger). Perusahaan tersebut berencana meluncurkan kontrak pintar interoperabel pada XRPL pada 2025, yang diperkirakan akan mendorong adopsi XRP lebih luas di sektor web3. 

Tidak hanya itu, menurut informasi terbaru, Ripple juga mulai melakukan uji coba pencetakan stablecoin RLUSD di XRPL, yang diharapkan dapat meningkatkan likuiditas XRP dan adopsinya secara mainstream.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)