JAKARTA – Near-Field Communications (NFC) dikenal sebagai alat pembayaran nirsentuh. Meski teknologi ini umumnya digunakan untuk top-up dompet digital atau e-wallet, kemampuan NFC jauh lebih beragam.

Sesuai namanya, teknologi nirkabel ini harus digunakan dalam jarak yang sangat dekat. NFC bisa digunakan dalam jangkauan maksimum sepuluh sentimeter. Dengan jarak ini, NFC tidak bisa digunakan untuk pelacakan GPS, streaming, atau bermain game.

Selain melakukan top-up dan pembayaran, NFC bisa digunakan untuk mengecek saldo rekening, mengisi daya perangkat, mengonfigurasi layanan nirkabel, menghubungkan ponsel ke perangkat nirkabel seperti speaker, dan masih banyak lagi.

Mengutip dari Makeuseof, NFC merupakan teknologi yang dikembangkan dari identifikasi frekuensi radio (RFID). RFID sudah ada sejak tahun 1980-an dengan menghubungkan pemancar dan penerima frekuensi radio. Alat ini akan mengirimkan nomor identifikasi.

RFID dan NFC hampir mirip dan keduanya sama-sama digunakan untuk mengidentifikasi diri di bandara. Satu-satunya hal yang membedakan kedua teknologi ini adalah sistem komunikasinya, di mana RFID hanya dapat digunakan untuk komunikasi satu arah.

Kinerja NFC di Berbagai Perangkat

NFC merupakan fitur populer yang dibutuhkan ponsel selama beberapa tahun terakhir. Fitur ini mendukung pembayaran secara cepat melalui aplikasi seperti Google Pay, Samsung Pay, dan Apple Pay. Kontak fisik tidak diperlukan saat menggunakan tiga aplikasi ini.

Selain di ponsel, NFC juga ditambahkan ke berbagai perangkat smart home. Misalnya, saat ini sudah ada brankas otomatis yang bisa membuka dan menutup pintu hanya dengan menempelkan ponsel ke terminal. Hal ini bisa dilakukan karena adanya NFC.

NFC juga menjadi alternatif dari Bluetooth karena teknologi ini mampu memindahkan video, foto, dan file lainnya ke perangkat NFC lainnya. Masih banyak hal yang bisa dilakukan dengan NFC, tetapi risiko penggunaan NFC juga ada dan perlu dipahami.

Risiko Penggunaan NFC

NFC merupakan alat yang cukup aman karena memiliki fitur keamanan dan menggunakan enkripsi dua arah untuk menjaga berbagai data yang sensitif. Meskipun keamanannya sudah cukup baik, teknologi ini masih menjadi sasaran empuk penjahat siber.

Teknologi tidak pernah aman, begitu pun dengan NFC. Ada risiko peretasan yang mungkin terjadi. Biasanya, NFC akan dijadikan alat untuk mengakses data yang tersimpan di ponsel para korban. Malware juga bisa dimasukkan ke perangkat yang menggunakan NFC.

Untuk menghindari berbagai serangan yang bisa terjadi melalui NFC, matikan fitur NFC di ponsel Anda jika tidak digunakan. Dengan mematikan NFC, Anda akan memutus akses para penjahat siber untuk menyelami perangkat Anda.

Tak hanya mematikan fiturnya, Anda juga bisa menggunakan verifikasi PIN saat menggunakan NFC. Dengan menggunakan PIN, NFC akan sulit digunakan oleh orang lain. Cara ini cukup berguna untuk menangkal penjahat yang ingin memanfaatkan fitur NFC di ponsel Anda.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)