JAKARTA - Platform video konferensi Zoom berencana untuk mengubah model bisnisnya. Di mana fitur dan fasilitas Zoom hanya dapat digunakan untuk pengguna yang berlangganan.
Melansir South China Morning Post, Zoom Video Communication akan mengubah model penggunaannya menjadi 'Partner-only' yang hanya bisa digunakan untuk kalangan perusahaan. Mode ini baru diterapkan untuk pengguna Zoom di China.
SEE ALSO:
"Model masuk ke pasar kami di China daratan sudah termasuk penjualan langsung, berlangganan online, dan penjualan melalui mitra," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di situs webnya, Selasa, 4 Agustus.
Pelanggan korporat bisa mendaftar ke Zoom melalui perwakilan penjualan resmi. Sementara itu, pengguna akun gratis tetap bisa mengikuti konferensi video yang dihelat oleh pengguna terdaftar.
"Kami sekarang beralih ke model mitra dengan teknologi Zoom yang tertanam dalam penawaran berlangganan yang akan memberikan dukungan yang lebih baik kepada penggunanya."
Pemberlakuan kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi masalah dari persyaratan privasi yang baru berlaku di China dan Hong Kong. Di samping itu Zoom ingin membatasi penggunaan platform-nya dari isu data yang dialihkan melalui server di China.
Sejatinya Zoom berbasis di San Jose, California, namun platform ini selalu dikaitkan dengan kelompok aktivis pro-demokrasi China. Terlebih setelah penggunaan aplikasi ini yang merebak selama pandemi COVID-19.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)