JAKARTA - Cedera pemain dan kelelahan karena melakoni laga dengan jadwal padat dituding sebagai penyebab kekalahan 2-1 Manchester City saat melawan tim papan tengah Bournemouth di kompetisi Premier League Inggris. Manajer Pep Guardiola mengakui dua faktor itu yang menyebabkan Man City tak mampu mengimbangi permainan Bournemouth, bahkan sejak menit pertama pertandingan.

Man City untuk kali pertama menelan kekalahan setelah 32 laga di Liga Premier. Tak hanya itu, rekor 100% menang selama 14 pertandingan dengan catatan gol 45-7 patah sudah.

Bila mencermati rekor pertemuan kedua tim, kemenangan Bournemouth memang mengejutkan. Bagaimana tidak, Man City masih sangat perkasa setiap kali meladeni The Cherries. Bahkan di tahun lalu atau tepatnya 4 November 2023, Man City membantai Bournemouth 6-1 di Etihad.

Pada laga berikutnya atau Februari 2024, The Cityzens memang hanya menang tipis 1-0. Namun hasil itu sudah menunjukkan betapa dominannya pasukan Guardiola atas Bournemouth.

Namun dalam duel di kandang Bournemouth di Stadion Vitality, Sabtu, 2 November 2024 malam WIB, Man City harus mengakui keunggulan tuan rumah.

Keunggulan ball possession Man City yang mencapai 70% seperti tak berarti bagi Bournemouth. Bahkan sang juara bertahan yang kehilangan dua pemain andalan, John Stones dan Ruben Dias sudah kebobolan saat laga baru berjalan sembilan menit.

Pemain sayap tim nasional Ghana Antoine Semenyo sukses menaklukkan kiper Ederson. Meski tetap unggul dalam penguasaan bola, namun Man City tetap tak berdaya menghadapi kekokohan pertahanan tuan rumah. Bahkan striker asal Brasil Evanilson memperbesar keunggulan Bournemouth di babak kedua.

Man City hanya mampu memperkecil ketinggalannya saat Josko Gvardiol mencetak saat pertandingan memasuki bagian akhir. Man City memang sial karena berpeluang menyamakan skor lewat Erling Haaland. Hanya sepakan dia masih membentur tiang gawang. Man City pun akhirnya menelan kekalahan 2-1.

"Kami tidak bisa bermain dengan intensitas tinggi. Pertandingan lebih sering diwarnai dengan bola-bola panjang dan kami kesulitan mengantisipasinya. Pertandingan memang terbuka dan kami sesungguhnya punya peluang mencetak gol di menit akhir. Saya juga mengucapkan selamat kepada Bournemouth atas kemenangan ini," kata Guardiola seperti dikutip Daily Mail.

Guardiola, lebih lanjut, menuturkan bila Man City tidak dalam kondisi terbaik saat menghadapi Bournemouth. Apalagi tim lawan memiliki masa recovery yang lebih panjang karena hanya bertanding sekali setiap pekan.

Sebaliknya, Man City melakoni laga dengan jadwal padat. Selama dua pekan terakhir, mereka melakoni lima pertandingan di berbagai kompetisi. Man City masih bisa menang 5-0 lawan Sparta Praha di Liga Champions tetapi mereka kemudian kalah 2-1 saat menghadapi Tottenham Hotspur di babak 16 besar Carabao Cup. Kekalahan itu menjadikan Man City tersingkir di Piala Liga Inggris.

Di kompetisi Liga Premier, Man City masih bisa menang 2-1 lawan Wolverhampton Wanderers dan kemudian mengatasi perlawanan Southampton 1-0.

Dari dua laga di kompetisi domestik, Man City sesungguhnya sudah mengalami kesulitan menghadapi tim-tim medioker dan hanya bisa menang tipis. Pasalnya Guardiola sudah kehilangan sebagian pemain pilar sehingga dia harus menyiapkan banyak pemain pengganti.

Puncaknya saat Man City menyambangi markas Bournemouth. Menghadapi lawan yang lebih bugar dan bermain dengan bola-bola panjang khas Inggris di era lama, Man City benar-benar kesulitan.

"Apa pun, mereka bermain lebih baik ketimbang kami. Perlu diketahui kami harus menurunkan pemain yang sesungguhnya sudah kehilangan irama permainan karena lama tak berlatih akibat cedera yang dialaminya," ujar Guardiola.

"Kami harus menyeimbangkan pemain yang sering diturunkan dengan mereka yang jarang dimainkan. Ini tentu menyulitkan. Kami bermain bagus saat melawan Tottenham. Tetapi kai tak mampu menghadapi intensitas permainan mereka [Bournemouth]. Ini yang membuat kami mengalami kekalahan," ucapnya.

"Di sisi lain, mereka punya waktu enam atau tujuh hari untuk mempersiapkan diri dibandingkan kami. Sementara, masa recovery kami sangat sedikit," kata Guardiola lagi.

Guardiola juga dihadapkan dengan cedera yang melanda pemain. Buntutnya, pemain yang baru pulih seperti Kyle Walker pun langsung dimainkan. Dirinya hanya menjalani pemanasan selama enam menit setelah absen selama tiga pekan. Begitu pula Nathan Ake dan Manuel Akanji tetap tampil meski tidak bugar.

"Kyle sudah 16 hari tidak berlatih. Nathan juga akhirnya bisa bermain. Kami memang dalam situasi darurat," ucapnya.

Hanya pernyataan Guardiola dinilai berlebihan dan menyebut problem cedera untuk menutupi kegagalan lawan tim papan tengah. Media Inggris menyoroti Man City memang kehilangan Rodri, John Stones, Ruben Dias dan Jack Grealish.

Namun ada banyak pemain pilar seperti Jeremy Doku, Kevin de Bruyne dan Savinho yang sudah duduk di bench di laga melawan Bournemouth. Ini menunjukkan bila skuad Man City tetap diisi para pemain pilar.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)