YOGYAKARTA - PSIM Ygyakarta masih belum bisa kembali ke puncak klasemen Grup 2 Liga 2. Bermain di kandang sendiri di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Rabu, 2 Oktober 2024, PSIM ditahan Persijap Jepara 0-0.

Sulitnya PSIM menduduki takhta klasemen yang dikuasai secara bergantian oleh Adhyaksa FC, Nusantara FC dan kini direbut Persijap. Ini menjadikan persaingan di papan atas sangat ketat karena jarak poin yang sangat berdekatan.

PSIM memang sempat menempati posisi teratas setelah meraih dua kemenangan pertama. Namun mereka kehilangan posisinya setelah kalah 3-1 lawan Persipa Pati. Laskar Mataram kembali gagal meraih poin saat menjamu Persijap. Kali ini, mereka hanya mampu meraih satu poin.

Hasil itu menjadikan PSIM masih tertahan di peringkat tiga dengan poin tujuh. Posisi puncak dikuasai Persija yang memiliki poin sembilan. Sama dengan Nusantara FC, namun Laskar Kalinyamat unggul selisih gol.

Dalam pertandingan itu, PSIM sepenuhnya mendominasi. Mereka menciptakan banyak peluang tetapi tidak ada yang bisa dikonversi menjadi gol. Sektor depan mulai menjadi problem bagi PSIM. Sebelumnya, PSIM bisa mencetak hingga tiga gol saat mengalahkan Adhyaksa FC 3-0 di laga pertama.

Namun tim asuhan Seto Nurdiyantoro tak lagi klinikal dan hanya mengemas dua gol dari tiga pertandingan berikutnya. Saat menghadapi Bhayangkara Presisi FC, mereka hanya menang 1-0.

"Dari segi hasil memang tak maksimal. Kami menguasai permainan dan menciptkan banyak peluang. Tetapi tidak ada gol yang tercipta. Selain ada pemain yang bermain di bawah performa," ucap Seto usai pertandingan.

"Ini menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya. Apalagi, pemain sudah berusaha secara maksimal. Namun faktor keberuntungan saja yang belum diperoleh," kata dia lagi.

Meski kurang puas dengan hasil imbang, namun Seto menuturkan raihan tujuh poin selama empat pertandingan pertama sudah cukup bagus bagi PSIM. Apalagi, mereka menghadapi persaingan yang termasuk ketat di penyisihan grup.

"Keberhasilan meraih tujuh poin sesungguhnya sudah cukup bagus. Kami pun masih punya harapan. Saya berharap kami bisa bangkit di laga sisa," ujarnya.

Sementara, pelatih Persijap Kahudi mengaku puas bisa mengambil poin di Yogyakarta. Menurut dia tak mudah mengalahkan PSIM yang memiliki tim lebih baik ketimbang Persijap.

"Pertandingan berjalan menarik dan terjadi jual beli permainan. Penonton pun bisa menikmati pertandingan yang indah. Kami juga senang dengan hasil ini karena PSIM memang lebih baik dibandingkan kami. Bila pertahanan kami cukup baik sehingga tidak kebobolan, ini semua merupakan kerja keras semua pemain," ucap Kahudi.

Tampil di kandang lawan, Persijap lebih banyak bertahan. Mereka juga memperkuat barisan belakang sehingga membuat pemain PSM frustrasi.

"Kami sesungguhnya tidak menunggu lawan di belakang, tetapi di tengah. Pemain juga disiplin dan konsisten menjaga jarak antarlini. Sistem permainan kami berjalan degan baik karena kebersamaan dan kekompakan tim," kata dia.

Menurut Kahudi tim sengaja memperkuat sektor pertahanan dengan membangun compact defense demi meredam permainan ofensif PSIM. Strategi itu bsa berjalan dengan baik karena pemain memegang prinsip tersebut.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)