JAKARTA - Borussia Dortmund merebut posisi puncak klasemen penyisihan Liga Champions setelah menang besar 7-1 atas Glasgow Celtic dalam duel di Stadion Iduna Park, Dortmund, Rabu 2 Oktober 2024 dini hari WIB.

Dortmund meraih kemenangan terbesar di antara pertandingan kedua Liga Champions. Tampil di hadapan 80 ribu pendukungnya, Dortmund menghabisi Celtic yang di pertandingan pertama sesungguhnya bermain cemerlang.

Bagaimana tidak, Celtic mengawali pertarungan di Liga Champions dengan hasil memuaskan saat menghajar Slovan Bratislava 5-1. Namun Daizen Maeda dkk harus kebobolan hingga tujuh gol saat melakoni laga tandang melawan Dortmund.

Sebaliknya, Die Borussen menunjukkan konsistensi dengan meraih kemenangan kedua. Pada laga pertama, mereka menang 3-0 atas Club Brugge.

Hasil itu menjadikan Dortmund menduduki puncak klasemen dari 36 tim dengan poin enam. Klub Bundesliga Jerman itu memiliki selisih sembilan gol sehingga mengungguli Brest dan Bayer Leverkusen yang sama-sama mencetak dua kemenangan di kompetisi Eropa itu.

Sementara, Celtic yang sebelumnya menduduki peringkat tiga langsung anjlok. Kini, klub Skotlandia yang memiliki tiga poin ini hanya menempati posisi 19.

Di pertandingan itu, Dortmund sepenuhnya menguasai permainan. Sebaliknya, Celtic seperti mengalami antiklimaks. Tim asuhan Brendan Rodgers sama sekali tak berkembang permainannya saat menghadapi runner up Liga Champions musim lalu itu.

Bahkan Dortmund berhasil unggul saat laga baru berjalan tujuh menit. Gol cepat Dortmund tercipta dari titik penalti setelah kiper Kasper Schmeichel melakukan pelanggaran terhadap striker timnas Inggris U-21 Jamie Gittens di kotak terlarang. Wasit tanpa ragu memberikan kartu kuning kepada Schmeichel atas pelanggaran itu dan menghukum Celtic dengan penalti.

Eksekusi penalti dituntaskan dengan baik oleh Emre Can. Namun Celtic memang cepat bangkit. Haya berselang dua menit, Maeda sudah bisa menyamakan kedudukan setelah menyambut umpan silang Arne Engels.

Skor berubah menjadi 1-1 dan pertandingan kian menarik. Meski sempat berjalan imbang, Celtic justru tak mampu menjaga irama permainan. Hasilnya, gawang Schmeichel kembali kebobolan. Kali ini, Karim Adeyemi yang menjadikan Dortmund unggul 2-1 di menit 11.

Gol itu langsung menaikkan adrenalin pemain Dortmund. Mereka langsung menggebrak pertahanan Celtic yang mulai menurun kekokohannya. Terbukti, Adeyemi berhasil mencetak gol kedua di menit 29. Tendangan ke sudut gawang berhasil mengubah skor menjadi 3-1.

Tim asuhan Nuri Sahin sudah tidak terbendung. Apalagi, tuan rumah kembali mendapat hadiah penalti atas pelanggaran terhadap Adeyemi di menit 40. Eksekusi penalti dituntaskan oleh Serhou Guirassy.

Hanya berselang dua menit, Adeyemi kembali mencetak gol yang membawa pemain sayap tim nasional Jerman ini melengkapi hattrick. Dirinya menjadi pemain pertama Dortmund yang mencetak hattrick sejak 2002.

Gol itu membuat 4000 suporter Celtic terpukul. Mereka sudah memperkirakan tim kesayangan bakal kalah telak. Dortmund pun unggul 5-1 dan skor itu bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Dortmund tetap bermain dengan tempo tinggi. Ini menyulitkan Celtic mengejar defisit gol. Apalagi, tuan rumah berhasil memperbesar keunggulan.

Di menit 66, Guirassy mencetak gol kedua setelah memanfaatkan kesalahan Alistair Johnson yang hendak membuang bola. Namun bola jatuh di kaki Guirassy yang menuntaskannya menjadi gol.

Selanjutnya, pemain pengganti Felix Nmecha melengkapi kemenangan Dortmund menjadi 7-1 di menit 79. Skor besar itu bertahan hingga akhir laga.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)