JAKARTA - Skotlandia langsung mengalami pembantaian saat melawan Jerman di laga pembukaan Euro 2024. Sotlandia kalah telak 5-1 dalam duel di Stadion Allianz Arena, Munich, Sabtu, 15 Juni 2024 dini hari WIB. Bek Andrew Robertson mengakui tak mudah menghadapi tim kelas dunia yang juga bertindak sebagai tuan rumah.

Skotlandia sama sekali tak berkutik di pertandingan pertama Grup A. Mereka bermain di bawah tekanan. Alhasil, gawang Angus Gunn sudah kebobolan saat laga baru berjalan 10 menit.

Bahkan Jerman sudah bisa mencetak tiga gol dalam tempo 30 menit pertama lewat Florian Wirtz, Jamal Musiala dan Kai Havertz yang membobol gawang Skotlandia dari titik penalti.

Situasi Skotlandia kian memburuk setelah bek Ryan Porteous mendapat kartu merah menjelang akhir babak pertama. Praktis The Tartan Army harus bermain dengan 10 orang sejak babak kedua.

Di laga itu, Skotlandia sama sekali tak mampu mengancam gawang Jerman. Bahkan satu-satunya gol mereka pun disebabkan bunuh diri bek Antonio Ruediger.

Sektor pertahanan memang menjadi problem Skotlandia. Striker Niclas Fulkrug. Di menit-menit terakhir atau injury time pun gawang mereka masih kebobolan lewat Niclas Fulkrug.

Bek Andrew Robertson mengakui tak mudah menghadapi Jerman. Mereka disebutnya sebagai tim kelas dunia dan laga itu lebih dari sekadar berat bagi Skotlandia.

"Hasil itu menunjukkan betapa beratnya persaingan di turnamen tersebut. Kami menghadapi tim kelas dunia. Sedangkan kami sendiri tidak bermain maksimal. Dan itu yang harus kami terima," ucap Robertson seperti dikutip dari laman UEFA.

"Kami menghadapi tuan rumah di laga pertama. Ini lebih dari sekadar pertandingan yang tidak mudah. Kami juga melakukan banyak kesalahan," kata bek Liverpool ini.

Robertson, lebih lanjut, mengatakan Skotlandia harus bangkit pada laga kedua melawan Swiss. Menurut dia tak ada pilihan lain kecuali memenangkan pertandingan bila tidak ingin berkemas-kemas lebih cepat.

"Kami menyambut laga berikutnya dengan rasa marah dan kecewa. Kami harus tetap berpikir positif dan fokus melawan Swiss. Ini akan menjadi laga berat berikutnya," ujar dia lagi.

Sementara, pelatih Steve Clarke berharap Skotlandia tetap fokus pada laga berikutnya. Setelah gagal meraih poin di laga pembuka, dia menargetkan tim bisa meraih empat poin dari dua laga melawan Swiss dan Hungaria

"Yang harus kami lakukan adalah menghadapi laga di depan mata. Kami harus fokus. Semua ini tentang reaksi. Kita lihat saja bagaimana reaksi mereka [pemain] di laga berikutnya. Target kami adalah empat poin dari dua pertandingan ini," kata Clarke.

Clarke tak segan memuji penampilan luar biasa Jerman. Bahkan dirinya mengakui tim tak mampu mengimbangi tuan rumah.

"Jerman benar-benar bermain luar biasa. Sayangnya, kami tak mampu mengimbangi mereka. Di babak pertama pun seperti berjalan sangat cepat bagi kami. Di laga ini, kami memang tak bisa berbuat apa-apa," ucapnya.

Peluang Skotlandia lolos dari penyisihan grup memang belum tertutup. Bila mampu memenuhi target empat poin di dua laga itu, Skotlandia berpeluang lolos.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)