JAKARTA - Sistem hiburan merupakan fitur penting bagi kendaraan. Meskipun tidak berpengaruh terhadap kinerja, keamanan atau keselamatan mobil, tapi terlebih dengan kemajuan teknologi saat ini sistem hiburan amat berguna, misalnya mengusir kejenuhan dalam perjalanan.

Maka dari itu, beberapa pabrikan menyematkan sistem hiburan seperti Apple CarPlay dan Android Auto pada produk mereka.

General Motors memutuskan untuk tidak melanjutkan pemakaian kedua sistem hiburan tersebut setelah peluncuran Chevrolet Blazer 2024. Tujuan mereka menghapus kedua sistem dikarenakan GM akan mengembangkan sistem sendiri yang bekerja sama dengan Google.

Namun berbeda dari sang rival, Ford tetap akan mempertahankan fitur tersebut ke depannya. Hal ini dikonfirmasi dari CEO Ford, Jim Farley, yang mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk menghentikan penggunaan Apple CarPlay dan Android Auto.

"Menurut saya, tiga konten perangkat lunak pertama yang dapat dikirimkan akan cukup keren bagi pelanggan bukanlah pengalaman digital interior," kata Farley yang dikutip dari CarBuzz, Minggu, 7 Mei.

Tentunya kedua perusahaan seperti GM dan Ford memiliki strategi bisnisnya masing-masing dalam industri otomotif. Meskipun demikian, Ford saat ini mengembangkan sistem berlangganan melalui Ford Pro.

Ford juga memiliki hubungan dengan Apple dan Google terkait sistem infotainmen masing-masing. Pabrikan telah bekerja dengan Google untuk sistem pengganti Sync4, serta Apple dalam mengembangkan CarPlay pada model masa depan.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)