JAKARTA - Pemimpin gereja Katolik sedunia, Jorge Mario Bergoglio atau yang lebih dikenal sebagai Paus Fransiskus dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024.

Ketua DPP Bidang Isu Strategis Suyoto menilai kedatangan Paus ke Indonesia dapat diartikan sebagai momentum untuk memperkuat toleransi dan persatuan di tahun politik sekarang ini.

Sebab, Paus yang juga merupakan kepala negara Vatikan itu senantiasa memberi memberikan pesan-pesan universal dan inklusif kepada sesama.

"Kita mendapatkan figur seorang yang seharusnya eksklusif, tapi ternyata beliau memilih sangat inklusif," kata Suyoto dalam konferensi pers di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Agustus.

"Saya kira ini pesan penting betapa ada misi universal yang harus dikawal, melampaui kepentingan kelompok, melampaui kepentingan politik. Kita berharap bahwa konstestasi di Pilkada-pilkada ini itu betul-betul akan melampaui kepentingan kelompok," papar Suyoto.

Sikap Paus yang patut diteladani menurut Suyoto di antaranya mendorong perdamaian dan dialog antaragama, peduli lingkungan hidup, peduli persoalan keadilan sosial dan pengentasan kemisikinan.

Selain itu, Paus juga dianggap peduli dengan martabat kemanusiaan, menekankan pentingnya peran keluarga, menjaga keterbukaan dan inklusivitas, hingga mengajarkan kasih maupun pengampunan.

Melanjutkan, Sekjen DPP Partai NasDem Hermawi Fransiskus Taslim mengapresiasi Paus dan Vatikan yang menjadi salah satu negara pertama pemberi pengakuan kemerdekan Indonesia.

“Relasi Indonesia dengan Vatikan itu secara diplomatik kuat sekali. Kita ingin mengapresiasi, kita ingin menunjukkan bahwa di Indonesia dalam ajaran orang katolik di Indonesia, mereka selalu mengatakan seratus persen katolik, seratus persen Indonesia,” papar Hermawi.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)