YOGYAKARTA – Profil Prof Budi Santoso tengah mendapat sorotan. Pasalnya, ia adalah salah satu orang yang menyuarakan penolakan atas praktik dokter asing di Indonesia. Bahkan saat ini ia dicopot dari posisinya sebagai Dekan di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR).

Pencopotan Prof Budi sebagai Dekan FK Unair pun menuai reaksi yang cukup serius. Terbaru, guru besar dan ratusan civitas Unair Surabaya ancam mogok. Lalu siapa Prof Budi sebenarnya?

Profil Prof Budi Santoso

Budi Santoso adalah dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG). Ia juga menjadi staf medis di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Dilansir dari situs resmi Unair, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG (K) yang akrab disapa dengan Prof Bus ini merupakan Dekan  Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR). Sebagai seorang civitas, Prof Bus juga aktif menulis. Salah satu karyanya yang cukup populer adalah Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita yang berhasil terbit hingga Volum 2.

Latar Belakang Prof Budi

Dalam Alumnipedia Unair dijelaskan bahwa Prof Budi lahir pada 17 Februari 1963 di Genteng, Banyuwangi. Meski saat ini ia menjadi tokoh di bidang medis, Prof Budi justru tidak lahir dari keluarga dokter. Orang tuanya bekerja sebagai petani dan pedagang kecil.

Dengan dukungan keluarga, Budi Santoso muda memberanikan diri untuk merantau ke Malang untuk melanjutkan pendidikan tingkat atasnya (SMA). Setelah lulus dari SMA, ia memutuskan untuk mendaftar di FK UNAIR jalur perintis dan ia lolos seleksi. Selama menyelesaikan studi di UNAIR, Budi Santoso cukup aktif di beragam kegiatan. Bahkan ia menjadi wakil ketua senat mahasiswa dan sekjen Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran (ISMK).

Budi Santoso berhasil menyelesaikan pendidikannya di UNAIR pada tahun 1989. Setelah itu ia tugas di Rumah Sakit Muhammadiyah, Babat, Lamongan. Tak lama setelahnya ia diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga ditugaskan ke puskesmas Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Karier Prof Budi Santoso UNAIR

Dalam situs UNAIR, disebutkan bahwa Prof Budi memiliki beberapa jejak rekam karier dari level staff hingga sebagai dekan. Berikut ini jejak kariernya.

  • Staff Medis di Departemen Obstetri & Ginekologi RSUD Dr Soetomo (1994-sekarang)
  • Sekretaris II IDI Surabaya (2011-2014)
  • Koordinator Program Studi (Magister Ilmu Kesehatan Reproduksi) FK Unair (2011-2015)
  • Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FK Unair (2012-2015)
  • Wakil Dekan Bidang Keuangan & Sumber Daya FK Unair (2015-2020)
  • Dekan FK Unair (2020-2025) namun diberhentikan Juli 2024

Penolakan Budi Santoso Atas Dokter Asing

Pemberhentian Prof Budi sebagai Dekan UNAIR sendiri disebabkan karena penolakannya terhadap program dokter asing di Indonesia. Menurutnya, terjadi penolakan pendapat antara pimpinan UNAIR dan dirinya terkait program mendatangkan dokter dari luar negeri. Program itu dimiliki oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Ia juga menjelaskan bahwa Rektor UNAIR sempat memanggil dirinya pada Senin, 1 Juli lalu. Dalam pemanggilan tersebut ia diminta untuk mengklarifikasi penolakan Budi atas program kemenkes.

Selain terkait profil Prof Budi Santoso, kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)