JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan serapan kuota haji reguler 2024 menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji. Beradasarkan catatanya, total 213.275 calon haji Indonesia 2024 telah berangkat dari 213.320 kuota haji reguler.
"Jumlah 213.320 calon haji adalah kuota terbanyak dalam sejarah haji Indonesia. Sampai penutupan keberangkatan, sebanyak 213.275 calon haji telah diberangkatkan ke Tanah Suci," ujar Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie di Makkah, Arab Saudi, Selasa 11 Juni, disitat Antara.
Sebelumnya, fase kedatangan jemaah calon haji Indonesia 1445 H/2024 M di Tanah Suci berakhir pada Selasa, yang ditutup dengan pendaratan dari tiga kelompok terbang (kloter) yang mendarat di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah.
Tiga kloter itu yakni Kloter SUB 104 dan SUB 105 Embarkasi Surabaya dengan total masing-masing 371 orang tiba lebih dulu ke Tanah Suci, disusul Kloter SUB 106 dengan total 324 orang yang mendarat pada pukul 05.43 Waktu Arab Saudi (WAS).
SEE ALSO:
Kuota haji Indonesia tahun ini mencapai 241.000 orang. Jumlah ini terdiri atas 213.320 calon haji reguler dan 27.680 calon haji khusus. Jumlah tersebut merupakan kuota haji terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.
Dari total calon haji yang telah berangkat terdapat selisih 45 orang. Ke-45 orang itu gagal berangkat karena berbagai alasan. Sementara proses visa sudah ditutup sehingga tidak dimungkinkan lagi dilakukan penggantian.
"Sisa 45 orang ini angka terkecil dalam konteks serapan kuota haji. Jadi, haji 2024 itu terbanyak dalam kuota, tertinggi dalam serapan kuota. Angka serapan kuotanya mencapai 99,98 persen," kata dia.
Seluruh jemaah calon haji Indonesia saat ini sudah berada di Makkah Al-Mukarramah. Mereka bersiap untuk menyambut rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Jamaah akan mulai diberangkatkan dari hotel ke Arafah pada 14 Juni 2024.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)