JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih menunggu perkembangan politik ke depan terkait sikap partai, apakah mengambil posisi oposisi atau ikut bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran. 

Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, partainya tidak ada masalah dengan posisi di dalam maupun di luar pemerintahan.

Namun, kata dia, PKS menunggu pelantikan presiden dan wakil presiden baru di bulan Oktober mendatang. 

"Buat PKS, jam terbangnya cukup ya, mau ada di dalam mau ada di luar PKS sudah terbiasa, dan DNA kita di luar juga oke di dalam pun kita oke," ujar Aboe Bakar, Rabu, 17 April. 

Aboe mengaku sudah ada pembicaraan terkait keputusan partai untuk tetap berada di luar atau masuk ke pemerintahan pada periode ini. 

"Kita menunggu Oktober, kita lihat perkembangannya," katanya. 

Sejauh ini, Aboe mengaku komunikasi antara elite PKS dan Ketua Umum Gerindra sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto terus berjalan. 

"Kita dari dulu nggak ada pakai terhenti komunikasi, biasa," ungkapnya. 

Bahkan, kata dia, sudah ada dialog dari kedua pihak. Meski begitu, PKS tetap menunggu momentum yang tepat untuk bersikap. 

"Sudah biasa kita komunikasi, baik-baik saja, dan ada utusannya, ada dialognya, dan untuk mengambil sikap kita lihat saja nanti ya. Politik itu kan dinamis," kata Aboe Bakar. 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)