JAYAPURA - Kepala Staf Komando Daerah Militer XVII Cendrawasih Brigadir Jenderal TNI Sidharta Wisnu Graha mengatakan kasus pemukulan yang diduga dilakukan prajurit TNI terhadap tiga orang anak di Arso, Kabupaten Keerom, Papua, masih diselidiki.

Kasdam mengakui ada laporan dari masyarakat terkait kasus pemukulan terhadap tiga orang anak yang dilakukan prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Damai Cartenz di Arso.

"Kasusnya masih diselidiki, jadi kita tunggu saja hasilnya," kata Brigjen TNI Wisnu Graha dilansir ANTARA, Jumat, 28 Oktober.

Mengenai kebenaran penyebab terjadinya aksi pemukulan karena ketiga korban diduga mencuri burung peliharaan milik prajurit, Kasdam Cenderawasih menyatakan hal itu masih didalami.

"Benar, salah satu anak yang diduga menjadi korban pemukulan saat ini dirawat di RS Marthen Indey Jayapura dan kasusnya masih didalami," ujarnya.

Informasi yang dihimpun ANTARA menyebutkan tiga anak yang mengalami pemukulan pada Kamis (27/10) berinisial RF (14) , BB (13) dan LK (11) sebelumnya diduga mencuri dua ekor burung jenis kakatua putih yang ada di pos Satgas Damai Cartens, Jalan Maleo, Kampung Yuwanain Arso II, Distrik Arso, Kabupaten Keerom.

Prajurit TNI AD yang tergabung dalam Satgas Damai Cartensz kemudian mencari pelaku pencurian dan mengetahui ketiga anak itu yang mengambil burung.

Selanjutnya pada Kamis (27/10) mereka diambil oleh prajurit dan dianiaya hingga mengalami cedera.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)