JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyebut Turki sebagai pengganggu jalannya perdamaian dunia. Posisi Turki sebagai bagian NATO, menurut Gantz sia-sia karena tak dapat diajak bekerja sama mewujudkan perdamaian dunia.

Ada sejumlah contoh yang dipaparkan Gantz. Salah satunya, sikap Turki terkait normalisasi hubungan Israel dengan dua negara Arab, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA).

"Jelas pertanyaan tentang Turki adalah pertanyaan yang sangat rumit, karena Turki adalah bagian dari NATO,” ungkap Gantz, dikutip CNA, Senin, 5 Oktober.

“Jadi kami harus mengambil semua opsi yang kami miliki dan mencoba untuk mempengaruhinya melalui tekanan internasional. Dalam rangka memastikan bahwa mereka menarik tangan mereka dari terorisme langsung,” tambahnya.

Terkait normalisasi hubungan Israel dengan Bahrain dan UEA, Turki disebut Gantz menunjukkan sikap membingungkan. Bersama Iran, Turki diketahui keras menolak. Turki dan Iran bahkan mendukung agresi regional.

Turki dan Iran juga kerap mengkritik habis kesepakatan normalisasi 15 September lalu itu. Turki menyebut normalisasi hubungan negara-negara tersebut sebagai pengkhianatan kepada Palestina.

Meski begitu, Israel tak ingin publik mengecam Turki. Sebab, di tengah masalah Israel dan Turki, keduanya telah melakukan hubungan perdagangan dan diplomatik yang baik, meski Turki mendukung Palestina selama lebih dari satu dekade.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)