JAKARTA - Beredar rekaman suara (voice note) menakut-nakuti soal bakal adanya gempa di Lampung berkekuatan 8 skala richter (SR). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan voice note itu hoaks.

“Rekaman suara (voice note) yang menyebutkan bahwa akan ada gempa sebesar 8 skala richter (SR) yang diperkirakan melanda Lampung: "Ini Andre, aku baru dapat kabar dari sekda provinsi, beliau dapat data resmi dari BMKG yang...dst. adalah HOAX, jangan dipercaya,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono lewat akun Twitter @DaryonoBMKG dikutip VOI, Kamis, 1 Oktober.

 

Belum Ada Alat Prediksi Waktu Pasti Gempa

Sebelumnya Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan istilah gempa megathrust dan potensi tsunami yang sedang ramai diperbincangkan. Topik ini jadi sorotan terkait dengan hasil riset para ahli Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Kami apresiasi hasil riset tersebut. Para peneliti mengedukasi perihal adanya ancaman kepada masyarakat. Ancaman itu terjadi atau tidak, belum ada yang bisa memprediksi secara tepat kapan terjadinya. Namun adanya potensi itu memang betul,” kata Rahmat Triyono dalam keterangannya, Minggu, 27 September. 

Potensi gempa magnitudo (M) 9,1 yang dapat memicu tsunami hingga 20 meter yang dimodelkan ahli ITB menurut Rahmat  adalah skenario terburuk dari zona gempa megathrust.

“Skenario terburuk adalah skenario terbaik untuk upaya mitigasi. Jangan sampai mitigasi yang disiapkan berdasarkan skenario dengan potensi ancaman paling kecil. Justru nanti malah tidak siap jika skenario terburuk benar-benar terjadi,” ujarnya.

Potensi gempa bumi yang dapat memicu tsunami dari zona megathrust menurut Rahmat bukan hanya di selatan Jawa namun di seluruh zona megathrust dari barat Sumatera hingga selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Zona ini juga ada pada daerah Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina dan Subduksi Utara Papua.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)