JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 mencapai 4,5-55 persen. Hal ini berdasarkan asumsi indikator ekonomi makro.

"Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 4,5 persen-5,5 persen ," kata Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan di DPR, Jakarta, Jumat, 14 Agustus.

Dengan demikian, Jokowi berharap konsumsi domestik dan investasi bisa mendorong target yang ditetapkan. Maka dari itu, semua jajaran diminta bekerja dengan baik.

"Tingkat pertumbuhan ekonomi ini diharapkan didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan investasi sebagai motor penggerak utama," kata Jokowi.

Sementara terkait dengan inflasi, Jokowi percaya akan tetap terjaga. "Inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3%, untuk mendukung daya beli masyarakat," kata Jokowi.

Sementara untuk nilai tukar rupaih terhadap dollar Amerika Serikat, Jokowi yakin tetap stabil. "Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp14.600 per dollar AS," ujar Jokowi.

Selain itu, suku bunga SBN 10 tahun yang diperkirakan sekitar 7,29%. Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada 45 Dollar AS per barel. 

"Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 705.000 barel dan 1.007.000 barel setara minyak per hari," ujar Jokowi.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)