JAKARTA - Yayasan Alumni Peduli IPB (YAPI) sukses menggelar Konser amal bertajuk “September Selalu Ceria” yang digelar di Jakarta Concert Hall, Jakarta, Senin 30 September. Acara ini menghadirkan musisi Addie MS dan Si Burung Camar, Vina Panduwinata.

Dari acara donasi ini, terkumpul dana di atas Rp2 miliar dari para donatur dan alumni. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu para mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terancam putus kuliah karena biaya, serta mahasiswa kurang mampu lainnya, dalam bentuk beasiswa kuliah agar mereka dapat melanjutkan studinya.

“Di atas Rp2 miliar,” kata Rektor IPB Arif Satria kepada ANTARA ketika ditanya soal jumlah dana yang berhasil terkumpul.

“IPB punya kebijakan mahasiswa tidak boleh DO (drop out) hanya gara-gara tidak punya uang, dan kita memberikan dukungan penuh pada beasiswa,” tambahnya.

Arif mengungkap bahwa selain dari konser amal, IPB memiliki Rp120 miliar dana yang dialokasikan khusus untuk program beasiswa, 30 persen di antaranya dikhususkan untuk mahasiswa tidak mampu secara finansial.

Pada kesempatan yang sama, anggota YAPI sekaligus Ketua Pelaksana konser “September Selalu Ceria” Tjandra Wibowo mengatakan, beasiswa dari hasil konser tersebut akan diberikan kepada mahasiswa yang benar-benar kurang mampu, tidak hanya berdasarkan indeks prestasi (IP).

“Kurasi yang dilakukan bukan dari IP, bukan dari akademis, tapi justru dari kemampuan ekonomi dia, jadi yang dipilih adalah mereka yang bersungguh-sungguh ingin mengubah nasibnya dan keluarganya kelak,” ujar Tjandra.

Adapun konser amal “September Selalu Ceria” yang dipersembahkan oleh Addie MS dan Vina Panduwinata berlangsung meriah.

Addie MS naik ke atas panggung sekitar pukul 20:20 WIB, disusul Vina Panduwinata yang membawakan tembang-tembang hitsnya seperti “Rembulan” hingga “Logika”.

Perpaduan suara merdu diva Tanah Air dan iringan orkestra dari sang maestro berhasil menghibur lebih dari 1.000 penonton yang hadir, termasuk di antaranya para donatur.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)