JAKARTA - Presenter sekaligus Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad mendapat teguran dari pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) usai dirinya dianggap melontarkan candaan yang bersifat vulgar di dua program televisi yang dipandu olehnya.
Contoh pelanggaran yang menjadi sorotan adalah saat seorang talent bernama Fanny tampil dengan pakaian ketat dan berjoget erotis di salah satu acara Ramadan. Selain itu, Raffi Ahmad juga melontarkan pernyataan yang kontroversial.
"Kalau basah mau diapain?" serta eksploitasi status janda dengan ucapan "Janda semakin di depan."
Mengetahui hal ini, Raffi Ahmad langsung menyampaikan permohonan maaf dan mengapresiasi kinerja MUI dalam melakukan pemantau siaran selama bulan Ramadan.
"Saya mengapresiasi langkah MUI yang terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas siaran TV Ramadan," kata Raffi Ahmad dikutip VOI dari laman MUI, Selasa, 25 Maret.
"Saya sudah komunikasi dengan Ketua MUI (Bidang Infokom) Bapak Kiai Masduki Baidlowi dan saya juga menyampaikan permohonan maaf pada beliau dan kepada MUI. Ini jadi pelajaran penting bagi saya. Ini bukan kesengajaan semata-mata karena refleks. Saya berkomitmen, Insya Allah untuk siaran ke depan akan lebih baik lagi," lanjutnya.
Permohonan maaf ini disambut baik oleh Ketua MUI Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Ni'am Sholeh yang berharap bahwa ke depannya semua bisa lebih baik lagi.
"Tidak ada orang yang sempurna. Yang paling penting adalah saling mengingatkan untuk kebaikan. Jika salah, ada komitmen untuk terus memperbaiki. Karena itu saya mengapresiasi komitmen tersebut," ujar KH Asrorun Ni'am Sholeh.
BACA JUGA:
Ia menambahkan, "Itu bisa jadi spontan, karena live. Setiap orang tak mungkin lepas dari khilaf, kuncinya saling berkomitmen untuk terus berbenah. Tapi secara umum, kita bisa melihat sosok Raffi bisa jadi teladan anak muda," lanjutnya.
"Dengan talenta yang dimiliki dioptimalkan dengan kerja keras, gigih, menjadi sukses di bidangnya. Kemudian mendorong talenta-talenta muda untuk berkreasi dan berkontribusi positif. Kalau ada hal yang kurang, itu manusiawi sepanjang terus ada komitmen untuk berbenah menuju lebih baik. Saya yakin sosok Raffi adalah orang baik," tandasnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)