JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan akan membagikan dividen sebesar Rp1,12 triliun atau 62 persen dari laba bersih EXCL tahun buku 2024.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Rajeev Sethi menyampaikan pembagian dividen yang disepakati senilai Rp1,12 triliun dan setiap pemegang saham akan memperoleh dividen sebesar Rp85,7 per saham.
“Keputusan pertama yang diambil adalah alokasi profit dari perusahaan untuk tahun keuangan berakhir Desember 31 2024 yang merupakan Rp1,12 triliun yang akan didistribusi ke pemilik perusahaan sebagai dividen. Dengan nilai Rp85,7 per saham,” katanya dalam konferensi pers, Selasa, 25 Maret.
Adapun, EXCL akan mengalokasikan dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp100 juta sebagai cadangan umum dan Rp698,91 miliar sebagai saldo laba ditahan.
Untuk diketahui, pembagian dividen Ini lebih besar jika dibandingkan dengan dividen dari laba tahun buku 2023 sebesar Rp635,55 miliar atau setara dengan 50 persen dari laba bersih sehingga setiap pemegang saham memperoleh Rp48,6 per saham.
Selain dividen, RUPST juga menyetujui pengunduran diri Dian Siswarini sebagai Presiden Direktur XL Axiata. Ada pula Abhijit Navalekar, dan Rico Usthavia Frans yang juga mengundurkan diri dari jabatan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan XL Axiata Fairuz Ikhwan melaporkan perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,84 triliun sepanjang tahun 2024.
"Tumbuh 45 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ucapnya.
Sebagai informasi berdasarkan laporan keuangan terbaru dikutip dari laman keterbukaan informasi BEI, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas perusahaan tersebut per Desember 2024 tercatat sebesar Rp1,82 triliun atau naik jika dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp1,26 triliun.
SEE ALSO:
Sedangkan dari sisi top line, perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp34,39 triliun atau naik 6,4 persen dari tahun lalu sebesar Rp32,32 triliun.
Sementara dari segi permodalan hingga Desember 2024, perusahaan mencatatkan aset sebesar Rp86,17 triliun atau turun jika dibandingkan dengan Desember 2023 senilai Rp87,69 triliun.
Selain itu, liabilitas jangka panjang dan jangka pendek tercatat sebesar masing-masing Rp38,93 triliun dan Rp21 triliun. Sementara ekuitas tercatat sebesar Rp26,22 triliun.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)