JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada awal Maret 2025 memberikan dampak yang serius. Bahkan, total kerugian akibat bencana ini mencapai triliunan rupiah.

Hal ini diketahui dari hasil Rapat Koordinasi Tingkat Menteri mengenai Penanganan dan Pengurangan Risiko Bencana Banjir Jangka Pendek dan Menengah pada Kamis, 27 Maret.

"BNPB mencatat total nilai kerusakan dan kerugian akibat bencana ini mencapai Rp1.699.670.076.814," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulisnya yang dikutip Sabtu, 29 Maret.

"Angka ini mencerminkan dampak serius terhadap infrastruktur, perekonomian dan kehidupan masyarakat di daerah terdampak," sambungnya.

Muhari memerinci, Kabupaten Bekasi mencatat nilai kerusakan tertinggi sebesar Rp659,1 miliar dan Rp20,9 miliar tambahan kerugian. Sehingga, total dampak akibat banjir mencapai Rp680 miliar.

Selanjutnya untuk Kota Bekasi mengalami kerugian terbesar tapi tak ada laporan kerusakan dengan nilai Rp87,6 miliar.

"DKI Jakarta total kerusakan dan kerugian yang dilaporkan mencapai Rp1,92 miliar. Kabupaten Bogor mencatat dampak signifikan dengan total Rp 96,7 miliar," jelasnya.

Kemudian untuk Kota Depok mengalami kerugian dan kerusakan hingga Rp28,8 miliar. Sedangkan untuk Kabupaten Tangerang, Muhari menyebut, mengalami kerugian sebesar Rp5,06 tanpa laporan kerusakan fisik.

"Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan tidak melaporkan adanya kerusakan dan kerugian yang signifikan," jelasnya.

BNPB menyebut perumahan menjadi sektor yang paling terdampak dengan nilai kerusakan dan kerugian mencapai Rp1.344.732.352.500.

"Kerusakan hunian serta kerugian akibat kehilangan baharang dan kebutuhan dasar memberikan dampak bagi masyarakat terdampak," pungkas Muhari.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)