JAKARTA - Platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) PT Modal Rakyat Indonesia (ModalRakyat) mencatat, penyaluran pendanaan sepanjang 2023 mencapai angka Rp1,4 triliun.
"Kami sudah berhasil mendanai hampir Rp1,4 triliun pada mitra-mitra kami dan juga direct financing to borrower. Segmennya lebih ke small, medium-sized business (SMB). Bentuknya banyak yang didanai itu di segmen perdagangan, seperti logistik dan e-commerce," ujar CEO ModalRakyat Christian Hanggra kepada wartawan di Jakarta, dikutip Selasa, 23 Januari.
Christian mengatakan, pada awal 2024 ini, pihaknya telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp30 miliar secara year to date (Ytd). Sementara itu, di tahun ini pihaknya optimistis mampu meningkatkan penyaluran.
"Kalau target (pendanaan) di tahun ini Rp1,8 triliun. Di awal tahun ini, kami sudah memberikan pendanaan Rp30 miliar sampai hari ini atau Year to date dari Januari awal sampai hari ini," katanya.
Di sisi lain, Christian menyebut tingkat kredit macet alias Tingkat Wanprestasi 90 hari (TWP90) berada di level yang terjaga. Menurut dia, kredit macet ini kebanyakan disebabkan oleh segmen korporat.
"TWP 90 selama ini masih terjaga, yakni di angka 2 persen sampai 3 persen. Kami lebih mayoritas karena segmennya korporat, maka (kredit macet) dari korporat. Kami (sektor) produktif bukan cashloan," ucapnya.
BACA JUGA:
Kemudian, bila merujuk pada laman ModalRakyat, Tingkat Keberhasilan 90 Hari (TKB90) sendiri berada di level 95,95 persen. Artinya, rasio TWP90 perusahaan berada di level 4,05 persen atau angka ini hampir mendekati ambang batas yang ditetapkan regulator, yakni sebesar 5 persen.
Oleh karena itu, lanjut Christian, pihaknya pun telah merancang strategi untuk menekan rasio kredit macet yang bakal dilancarkan pada 2024 ini. Salah satunya dengan memperkuat asesmen pada peminjam (borrower).
"Kami akan lebih perkuat lagi tentunya di supplier ataupun mitra strategis borrower, karena kami lebih ke invoice financing ataupun PO financing," imbuhnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)