Pengembang Deltamas Cikarang Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Raup Pendapatan Rp1,31 Triliun dan Laba Rp635 Miliar
Kota Deltamas Cikarang. (Foto: Dok. Sinar Mas Land)

Bagikan:

JAKARTA - Pengembang properti dari Grup Sinarmas yang mengelola Kota Deltamas Cikarang, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan kinerja cemerlang di sembilan bulan pertama tahun ini.

Dalam laporan keuangan DMAS yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu 27 Oktober, laba bersih perusahaan milik mendiang konglomerat Eka Tjipta Widjaja ini tercatat sebesar Rp635 miliar di kuartal III 2021. Pencapaian ini melesat 109,8 persen dibandingkan laba bersih di sembilan bulan pertama tahun 2020 yang senilai Rp302 miliar.

Kenaikan laba bersih seiring dengan pendapatan usaha yang juga melesat mencapai Rp1,31 triliun. Raihan ini setara dengan dua kali pendapatan usaha di semester pertama tahun 2020 yang senilai Rp655 miliar.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS, Tondy Suwanto menjelaskan bahwa segmen industri menyumbang kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha perseroan. Pendapatan usaha dari segmen industri di sembilan bulan pertama tahun 2021 adalah sebesar Rp1,14 triliun atau sekitar 87,5 persen dari pendapatan usaha.

"Segmen hunian menyumbang sebesar Rp110 miliar atau 8,4 persen dari pendapatan usaha," tutur Tondy.

Adapun DMAS membukukan laba kotor sebesar Rp740 miliar, lebih tinggi dibandingkan laba kotor pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp427 miliar. Laba usaha perseroan tercatat sebesar Rp593 miliar, lebih tinggi dibandingkan laba usaha pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp285 miliar.

Sementara jumlah aset DMAS per 30 September 2021 tercatat Rp6,50 triliun, turun 3,7 persen dibandingkan dengan aset per 31 Desember 2020 sebesar Rp6,75 triliun.

Penurunan jumlah aset terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas. Posisi kas dan setara kas perseroan per 30 September 2021 adalah sebesar Rp 1,26 triliun, turun 8,6 persen dibandingkan posisi kas pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp1,38 triliun.

"Penurunan kas dan setara kas disebabkan oleh pembagian dividen tunai. Perseroan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp313 miliar pada bulan Juni 2021," ujar Tondy.