JAKARTA - Pengembang Kota Deltamas dari Grup Sinarmas milik konglomerat Eka Tjipta Widjaja, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan kinerja positif selama kuartal I 2022. Pendapatan dan laba bersih DMAS masing-masing tumbuh signifikan di tiga bulan pertama tahun ini.
Di kuartal I 2022, DMAS mencatat pendapatan usaha Rp621 miliar atau tumbuh 16,3 persen. Segmen industri menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp431 miliar atau sekitar 69,4 persen dari total pendapatan usaha.
Disusul pendapatan dari segmen komersial sebesar Rp176 miliar atau 28,4 persen. Serta pendapatan dari segmen hunian sebesar Rp 9 miliar atau 1,4 persen dari total pendapatan.
Adapun kontribusi dari pendapatan usaha segmen hotel dan sewa terhadap total pendapatan usaha masing-masing sebesar 0,4 persen dan 0,3 persen.
"Pendapatan usaha perseroan dari segmen industri terutama berasal dari penjualan lahan industri kepada pelanggan industri dari sektor data center," ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS Tondy Suwanto, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis 12 Mei.
Adapun, laba kotor DMAS tumbuh 45,9 persen menjadi Rp447 miliar di kuartal I 2022. Tondy menuturkan, margin laba kotor juga meningkat menjadi 72 persen dari sebelumnya 57,4 persen.
Seiring dengan pertumbuhan laba kotor, laba usaha DMAS tumbuh 49,3 persen menjadi Rp382 miliar dengan margin laba usaha meningkat menjadi 61,5 persen dibandingkan margin laba usaha di kuartal I 2021 sebesar 47,9 persen.
BACA JUGA:
Alhasil, DMAS membukukan laba bersih kuartal I 2022 sebesar Rp389 miliar, tumbuh 43,7 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang senilai Rp271 miliar. Adapun margin laba bersih tercatat sebesar 62,7 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan margin laba bersih di periode yang sama tahun 2021 sebesar 50,7 persen.
Dari sisi fundamental, jumlah aset DMAS per 31 Maret 2022 tercatat Rp6,6 triliun, naik 7,9 persen. Tondy menyebutkan, peningkatan aset terutama disebabkan kenaikan kas dan setara kas.
"Posisi kas dan setara kas DMAS per 31 Maret 2022 sebanyak Rp1,06 triliun, naik 76,9 persen dibandingkan posisi kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp599 miliar," kata Tondy.