Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengharapkan para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) proaktif dan semakin termotivasi untuk meningkatkan daya saing produk serta membuka peluang usaha.

“(Dengan itu), dapat menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja melalui pendekatan inovasi, kolaborasi, dan adaptasi,” kata dia saat menghadiri penyelenggaraan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Palembang, Sumatera Selatan dikutip Antara, Jumat, 22 Oktobeer.

Menurut Sandiaga, kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan optimisme dari berbagai subsektor seperti kuliner dan fesyen.

AKI 2021 merupakan program pengembangan ekraf melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekraf dalam beberapa subsektor. Yaitu kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi, dan permainan yang akan diselenggarakan di 16 daerah di Indonesia.

Menparekraf menyatakan Palembang menjadi kota penyelenggara AKI 2021 ke-11 dari 16 kota. Acara puncak akan diadakan di Jakarta yang berlangsung dari 9-11 Desember 2021 mendatang.

Sebanyak 20 finalis pelaku ekraf di Kota Palembang berkesempatan mengikuti kegiatan di tempat pelatihan (booth camp) yang menghadirkan berbagai mentor dengan tujuan memberikan beragam pelatihan untuk peningkatan kapasitas dan pengembangan usaha serta eksibisi produk.

Sandiaga menilai produk ekraf yang dihadirkan para finalis di Kota Palembang sudah memiliki kualitas yang baik. Namun, ujar dia, diharapkan agar para pelaku ekraf dapat lebih proaktif mengambil peluang usaha agar usaha yang dijalankan bisa naik kelas.

"Produk yang dihadirkan di sini harus bisa mendunia, dari 20 peserta yang ada mereka bisa menjadi lokomotif dari ekonomi kreatif khususnya di Palembang, Sumatera Selatan, untuk lebih berkembang ke depan," ucapnya.

Menurutnya terdapat penelitian pada 80 tahun lalu yang menerangkan tentang tiga orientasi kewirausahaan, yaitu inovasi, berani, dan proaktif.

Khusus di Palembang, Sandiaga fokus kepada aspek ketiga yang dapat ditopang melalui dua dasar. Pertama, nilai-nilai keutamaan bagi seorang entrepreneur ialah memiliki rasa empati.

“Kenapa dia bergerak karena dia ingin membantu, banyak dari pelaku di sini yang tidak mencari sekadar untung rugi tapi ingin membuka lapangan kerja, ingin memberi penghidupan kepada masyarakat yang saat ini sedang kesulitan. Mereka ingin menjadi bagian dari solusi,” ujar dia.

Dasar kedua yakni universalisme atau dalam konsep kewirausahaan Indonesia disebut gotong royong. Hal ini dilakukan dengan cara saling bergandengan tangan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.