Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin pasokan listrik di Indonesia aman. Pemerintah juga memastikan tidak akan ada kenaikan tarif listrik, meski saat ini dunia tengah dilanda krisis energi.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan krisis energi yang terjadi di beberapa negara akibat kurangnya pasokan bahan baku ke pembangkit listrik serta melambungnya harga komoditas.

"Alhamdulillah-nya kita patut bersyukur kita punya batu bara, gas, dan lebih dari itu dibandingkan negara lain kita sudah mengatur, menjamin. Misalnya ada DMO untuk batu bara, tidak semua diekspor. Ada kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 21 Oktober.

Menurut Rida, hingga akhir tahun dari segi pasokan listrik maupun kesiapan kapasitas ketenagalistrikan juga sudah ter-install lebih dari cukup. Ia juga menekankan bahwa tidak akan ada kenaikan tarif listrik.

"Kondisi listrik sudah lebih dari cukup, diputuskan sampai akhir tahun tidak ada kenaikan tarif listrik atau perubahan tarif listrik," ucapnya.

Meskipun pasokan listrik dalam negeri aman, Rida memastikan, pemerintah tetap memantau dinamika krisis energi yang terjadi di sejumlah negara. Seperti yang dialami Inggris, China, India, Singapura, bahkan Amerika Serikat (AS).

"Sekarang yang dari hari ke hari kami lagi pelototin adalah jaminan supply chain-nya, terutama batu bara. Karena sekarang komoditas batu bara dan LNG (gas alam cair) lagi naik. Beberapa negara sudah mengalami krisis energi, krisis listrik," katanya.

Rida menjelaskan kini banyak negara yang mulai meningkatkan penggunaan batu bara untuk menjaga ketahanan energinya, termasuk yang dilakukan oleh AS. Karena itu, permintaan batu bara di global tengah melonjak.

"Sekarang batu bara di atas 200 dolar AS ya. Sekarang, PLN aja beli di angka 70 (dolar AS), negara hadir menjamin listrik ini akan tetap ada," tuturnya.