Lima Fakta Sirkuit Mandalika, dari Progres Pembangunan hingga Harga Tiket
Foto udara tikungan ke 17 lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit (Foto: Ahmad Subaidi/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit atau Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal menggelar balapan world superbike (WSBK) pada November 2021 dan MotoGP pada 2022. Pembangungan sirkut pun sudah memasuki tahap penyelesaian akhir.

Berikut lima fakta mengenai Sirkuit Mandalika:

1. Diberi nama Pertamina Mandalika International Street Circuit

PT Pertamina (Persero) dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) resmi meluncurkan nama sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Sirkuit tersebut diberi nama yakni Pertamina Mandalika International Street Circuit.

Nama tersebut diresmikan dalam acara Penandatangan PKS Sponsorship dan Peluncuran Nama Resmi Sirkuit yang digelar hari ini, Kamis, 7 Oktober. Adapun, penamaan Mandalika International Street Circuit, sekaligus menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia itupun, dibarengi dengan rencana operasional awal yang ditargetkan dilaksanakan pada November 2021 mendatang.

Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury mencatat sejumlah agenda atau kegiatan siap dilaksanakan di Pertamina Mandalika International Street Circuit. Kegiatan dimaksud berupa, Idemitsu Asian Talent Cup yang digelar pada 12-14 November 2021.

"Pembangunan daripada sirkuit ini mulai dilakukan pada tahun lalu di bulan Agustus. Dan pada 2021 ini kita mulai melaksanakan beberapa kegiatan di sirkuit tersebut. Di antaranya pada 12-14 November 2021 nanti akan ada Idemitsu Asian Talent Cup," ujarnya dalam peluncuran nama Sirkuit Mandalika, Kamis, 7 Oktober.

Pahala mengatakan pada 19 Oktober hingga 1 November tahun ini akan diselenggarakan FIM MiniGP atau World SuperBike. Sementara, pada 2022, akan dilaksanakan MotoGP yang dijadwalkan pada pada 11-13 Februari 2022 hingga IndonesianGP pada Maret 2022.

"Jadi ini termasuk salah satu event yang ditunggu-tunggu," katanya.

2. Progres sirkuit sudah 97 persen

Progres pembangunan jalan utama telah selesai. Hanya saja tersisa proses penyelesaian akhir yang telah berjalan 97,4 persen. Pembangunan jalan Bypass BIL- Mandalika yang dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Barat, akan meningkatkan konektivitas dari Bandara BIL ke Kawasan Wisata Mandalika sekaligus mendukung akses menuju sirkuit MotoGP yang dibangun di kawasan Mandalika.

Jalan Bypass BIL dibangun dengan lebar 50 meter, memiliki empat lajur yang dilengkapi median jalan dengan anggaran Rp706 miliar pada tahun 2020 hingga 2021. Dibangunnya jalan tersebut akan mengurangi waktu tempuh  BIL-Mandalika yang semula lebih dari 45 menit lewat jalan lama menjadi 15 menit.

Sementara, kondisi jalan yang lama (eksisting) memutar sepanjang 23 kilometer (km) dan lebarnya hanya 7 meter sehingga dianggap masih kurang cukup.

"Pembangunan jalan Bypass BIL ke Mandalika dilaksanakan untuk mendukung kejuaraan dunia Superbike pada November 2021 dan MotoGP pada 2022," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui keterangannya, Jumat ,15 Oktober.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Barat Reiza Setiawan mengatakan, pembangunan Jalan Bypass BI ke Mandalika sepanjang 17 km terdiri dari 3 paket pekerjaan.

Adapun paket yang dimaksud yakni Paket I sepanjang 4,3 km dengan kontraktor PT Nindya Karya dan Bumi Agung melalui skema kerja sama operasional (KSO) dengan anggaran sebesar Rp199 miliar.

 Kemudian Paket 2 sepanjang 9,7 km kontraktornya PT Adhi Karya dan PT Metro Lestari Utama (KSO) dengan anggaran senilai Rp353 miliar. Selanjutnya untuk Paket 3 sepanjang 3,3 km, yang dikerjakan oleh PT Yasa Patria Perkasa dengan anggaran senilai Rp152 miliar.

"Progres keseluruhan pekerjaan telah mencapai 97,4 persen. Saat ini tengah dilakukan perapihan jalur lambat dengan target selesai pada 15 November 2021 dan serah terima akhir (PHO) pada 3 Desember 2021," tuturnya.

3. Pembangunan tercapat dan termurah

Kepala Divisi Operasional MGPA Dyan Dilato di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelaskan bahwa pembangunan sirkuit Mandalika merupakan yang tercepat dan termurah di dunia dalam segi pengeluaran. Biaya yang telah dikeluarkan untuk track sendiri sebesar Rp950 miliar. Sementara pembangunan track dengan sirkuitnya sebesar Rp1,7 - Rp 1,8 triliun.

Dyan menjelaskan dalam pembiayaannya, sirkuit Mandalika dilakukan tanpa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan APBN. Ini murni kerja sama antar BUMN termasuk Bank Himbara yang memberikan kredit investasi pembangunan hingga kredit modal kerja.

"Ini adalah kebanggaan untuk masyarakat Indonesia. Ini satu-satunya sirkuit tidak ada APBD apalagi APBN. Murni adalah komersial dari ITDC yang punya lahan, MGPA ini yang menjalankan," jelasnya.

4. Harga tiket

Dyan mengatakan harga untuk menonton balapan motor kelas dunia ini mengikuti pasar internasional. Kata dia, kalau di luar negeri akses tiga hari 100 dolar AS, di Indonesia pun kemungkinannya sama.

Jika melihat kurs, 100 dolar Amerika setara Rp1,4 jutaan. Nantinya penonton akan ditempatkan di grand stand yang diletakkan di lima sampai enam posisi, seperti di lurusan start dan finis, turn 1-2, dan turn 16.  Namun sayangnya, mengenai penjualan tiket WSBK Mandalika ini masih belum dibuka.

"Tiket memang dijual online, ada website-nya namun sekarang masih belum dibuka," jelasnya.

5. Sirkuit bisa menampung 25.000 penonton

Pemerintah telah menetapkan gelaran kejuaraan dunia balap motor World Superbike di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTP) dibuka untuk penonton sebanyak 25.000 orang. Namun, untuk dapat menonton gelaran motor balap tersebut ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah sudah melakukan vaksinasi COVID-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, protokol kesehatan COVID-19 dengan ketat akan diterapkan pada gelaran balap motor paling bergengsi nomor dua di dunia tersebut.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa upaya ini dilakukan agar tidak menyebabkan klaster baru penyebaran COVID-19. Terlebih lagi, kegiatannya akan diramaikan dengan turis asing.

"Telah diputuskan jumlah penonton 25.000 dengan syarat dua dosis sudah divaksin lengkap dan penerapan karantina untuk kru dan tim selama lima hari, ini untuk peserta," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin, 11 Oktober.

Selain penonton, pembalap dan kru wajib vaksinasi, kata Airlangga, pemerintah juga akan menggenjot vaksinasi kepada masyarakat di wilayah sekitar. Ditargetkan, sebanyak 50 persen masyarakat Lombok Tengah telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, proses percepatan vaksinasi nantinya akan melibatkan pihak TNI dan Polri guna memberikan sosialisasi.

"Kemudian dengan tempat penyelenggaran Superbike di Lombok Tengah vaksinasi dosis pertama 75,31 persen dan dosis kedua 13,55 persen. Arahan Pak Presiden, TNI dan Polri akan diminta mengakselerasi agar sebelum penyelnggaraan sudah tercapai 50 persen (dosis kedua)," ucapnya.