Di Acara TOP GRC Awards 2021, Menko Airlangga Berkaca pada Masalah Evergrande China: Dorong Penerapan <i>Governance</i>, <i>Risk</i>, dan <i>Compliance</i>
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Dok. Top GCR Awards)

Bagikan:

JAKARTA - Acara puncak TOP GRC Awards 2021 berlangsung hari ini di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis 7 Oktober. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan perusahaan pemenang penghargaan tersebut, anggota Dewan Juri TOP GRC Awards 2021, serta kalangan praktisi GRC.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, memberikan sambutan secara virtual, yang pada intinya mendorong agar perusahaan di Indonesia semakin intensif menerapkan GRC. Tema yang diangkat dalam acara itu adalah "The Strategic Role of GRC for Business Continuity in Pandemic COVID-19".

Ajang tersebut diselenggarakan oleh Majalah TopBusiness bekerja sama serta didukung oleh sejumlah institusi. Seperti Asosiasi GRC Indonesia, IRMAPA (Indonesia Risk Management Professional Association), ICopi (Institute of Compliance Professional Indonesia), Lembaga Kajian Nawacita (LKN), FEB Universitas Padjadjaran, Sinergi Daya Prima (SDP), Solusi Kinerja Bisnis (SKB), Dwika Consulting, Melani K. Harriman and Associates, dan lain-lain.

Ajang pembelajaran dan penghargaan untuk penerapan GRC di perusahaan se-Indonesia, TOP GRC Awards 2021, merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya. Dan 2021 ini merupakan tahun ketiga diadakannya TOP GRC Awards.

Jasa Raharja, CIMB Niaga, Indonesia Power, PLN, Lintasarta, Waskita karya Realty, Patra Jasa, Pupuk Kalimantan Timur, Pupuk Sriwidjaja Palembang, Asuransi Sinar Mas, Triniti Dinamik, Pos Indonesia, Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), mendapat penghargaan bergengsi dalam kegiatan TOP GRC Awards 2021. Dan banyak perusahaan hebat lainnya yang mendapat penghargaan.

Ketua Penyelenggara TOP GRC Awards 2021, M. Lutfi Handayani, mengatakan bahwa TOP GRC Awards adalah kegiatan penghargaan di bidang governance (GCG), risk (manajemen risiko), dan compliance (manajemen kepatuhan), yang terbesar dan paling komprehensif di Indonesia.

TOP GRC Awards 2021 diikuti/disaring dari 880 perusahaan BUMN, perusahaan di pasar modal, dan swasta nasional atau pun multinasional. Proses wawancara penjurian, berlangsung sejak 1 Juni hingga 14 September 2021.

TOP GRC Awards 2021 merupakan satu rangkaian dengan kegiatan GRC Summit 2021 yang menghadirkan pembicara internasional. Lutfi mengatakan bahwa berbeda dengan award-award GCG/GRC lainnya di Indonesia, TOP GRC Awards lebih mengedepankan proses pembelajaran GRC bagi peserta (perusahaan) dan memberikan apresiasi atas pencapaian penerapan GRC di Perusahaan. Peserta yang mengikuti wawancara penjurian, akan mendapatkan masukan/saran dari dewan juri di sesi ‘nilai tambah’, di akhir wawancara penjurian.

"Kegiatan TOP GRC Awards ini menilai penerapan GCG, manajemen risiko, dan kepatuhan, yang dikaitkan dengan pencapaian sasaran dan kinerja bisnis perusahaan. Tentu, pemenang TOP GRC Awards 2021, tergolong perusahaan yang kinerja bisnisnya dapat tumbuh berkelanjutan, dengan didasarkan pada implementasi GRC yang baik, efektif, dan berkualitas," kata Lutfi.

Dalam keynote speech-nya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi berlangsungnya TOP GRC Awards 2021 ini. Sebab, dapat mempromosikan ekosistem bisnis yang bersih saat pandemi, hingga akhirnya bermanfaat bagi ekonomi nasional.

Airlangga lantas mengatakan bahwa kini dunia dikejutkan persoalan raksasa properti China, Evergrande, dalam persoalan gagal bayar utang. Ini bermula dari agresivitas dalam ekspansi bisnis, dan utang yang tak dibarengi dengan penilaian risiko yang memadai. Termasuk risiko tentang kebijakan pemerintahan.

"Ini bisa berdampak sistemik dan berdampak global. Berbagai hal seperti itu dapat menjadi pelajaran bagi kita dan mengingatkan bahwa implementasi GRC, tentu dapat merespons tantangan dalam kondisi yang berubah,” kata dia.

Sejauh ini, berbagai upaya telah berlangsung mengatasi kelemahan tata kelola di Indonesia. Misalnya adanya pembentukan Komite Nasional Kebijakan GCG di 1999 oleh Menko Ekuin, dan ini masih berlanjut.

OJK pun menerbitkan peta arah tata kelola perusahaan RI di tahun 2014, untuk emiten dan perusahaan publik. “Lalu ada inisiatif untuk mendorong tumbuhnya tata kelola yang bagus. Contohnya Indeks Persepsi Tata Kelola, dan penghargaan seperti TOP GRC Awards 2021 ini,” papar Menteri Airlangga Hartarto.

Menyoal ekonomi nasional, ia mengatakan bahwa dalam momentum pemulihan ekonomi, Indonesia berhadapan dengan naiknya varian delta dari virus corona. Di sisi lain, aktivitas manufaktur terus naik, dan ada hal perbaikan lainnya.

"Pertambahan pasien corona menurun. Juga pasien dirawat/diisolasi, dan lain-lain. Mesin ekonomi bagus, dan pandemi terkendali. Tetapi kita tak boleh kendor. Harus semangat dan antara lain dengan melakukan penerapan GRC yang bagus," kata Airlangga.