Uji Terbang Bioavtur Berhasil, Airlangga Bawa Kabar Gembira: Indonesia Bisa Menggunakan Sumber Daya Domestik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) telah berhasil memproduksi bahan bakar nabati dengan avtur atau bioavtur yakni mencampurkan 2,4 persen minyak inti sawit atau refined bleached degummed palm kernel oil (RBDPKO) dengan menggunakan katalis 'merah putih' buatan ITB, di Kilang Cilacap Pertamina. Adapun bioavtur tersebut dinamakan Jet Avtur 2,4 (J2,4).

Campuran bahan bakar nabati dengan avtur tersebut telah dilakukan uji coba terbang menggunakan pesawat C235-220 FTB milik PT Dirgantara Indonesia dari Bandung ke Jakarta.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah mengapresiasi keberhasilan anak bangsa dalam pembuatan bioavtur J2,4 yang telah diuji penerbangan dengan pesawat C235-220. Menurut Airlangga, keberhasilan uji coba tersebut sebagai bukti bahwa Indonesia bisa menggunakan sumber daya domestik.

"Keberhasilan uji coba memberikan kepercayaan bahwa kemampuan Indonesia untuk menggunakan sumber daya domestik dan juga kemampuan daripada ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena Indonesia sebagai produsen terbesar tentunya perlu berinovasi terhadap penggunaan minyak kelapa sawit," katanya dalam seremonial keberhasilan uji terbang bahan bakar J2,4 secara daring, Rabu 6 Oktober 2021.

Airlangga mengatakan bahwa J2,4 termasuk dalam pengembangan biodiesel, bioavtur dan juga melanjutkan program J100. Sebagai upaya transisi energi fosil ke energi yang lebih ramah lingkungan. Apalagi, Indonesia juga telah berkomitmen untuk menurunkan gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional.

"Pangsa pasar dari J2,4 diperkirakan mencapai Rp1,1 triliun," ucapnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah sudah memberikan super deduction tax untuk industri yang terlibat dalam melaksanakan program-program sesuai dengan regulasi yang berlaku.

"Ini bisa mendapatkan inovasi tax terhadap korporasi yang mensponsori, apakah itu PT DI atau Pertamina tergantung leading sector-nya dan pemerintah bisa memberikan sampai dengan 300 persen. Oleh karena itu clearing oleh Brin (Badan Riset dan Inovasi Nasional)," tuturnya.

Menurut Airlangga, keberhasilan katalis 'Merah Putih' dan keberhasilan uji terbang merupakan momentum baik untuk Indonesia. Ia pun berharap J2,4 sebagai langkah awal dari peningkatan kontribusi Biofuel bagi transportasi udara.