JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan perusahaan pelat merah di sektor kesehatan dan farmasi akan melakukan langkah antisipasi bila Indonesia dihadapkan dengan adanya varian baru COVID-19.
Langkah tersebut disiapkan menyusul pengunguman World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia bahwa kemungkinan varian baru muncul dengan tingkat penularan yang lebih cepat.
"Saya rasa tadi seperti disampaikan oleh Menkes, kalau kami Kementerian BUMN sebagai supporting-nya untuk banyak kementerian. Kami tentu nanti sesuai arahan-arahan dari kementerian lainnya, kami lihat persiapannya apa," ujarnya, di Jakarta, Senin, 19 Juli.
Adapun kesiapan yang dimaksud Erick berupa obat-obatan, percepatan produksi vaksin, hingga ketersediaan rumah sakit (RS).
"Kami tadi (ketersediaan) masalah obatnya, vaksin, atau kesediaan rumah sakit. Kami menjadi bagian dari ekosistem yang memastikan pelayanan kesehatan terpadu," katanya.
BACA JUGA:
Erick mengatakan bahwa untuk memastikan hal tersebut berjalan baik, khususnya percepatan vaksinasi nasional, perusahaan pelat merah juga harus didukung oleh banyak pihak. Ia mengakui, BUMN tidak bisa berdiri sendiri dalam menangani COVID-19.
"Jadi yang saya tekankan tidak mungkin dengan pembangunan ekosistem sama-sama ini, kita BUMN berdiri sebagai menara gading sendiri, tidak mungkin, apalagi dengan vaksin gotong royong, kita melibatkan banyak pihak swasta untuk menjadi bagian penyuntikan supaya hal ini bisa lebih cepat," ujarnya.