Bagikan:

JAKARTA - Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) Ekstensi Arafah Haji Embarkasi Jakarta diresmikan pada hari ini, Senin, 19 Juli. Rumah sakit ini ditujukan untuk menampung pasien COVID-19 dengan gejala berat dan kritikal. Terdapat 150 tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit ini.

Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC dr. Fathema Djan Rachmat menyampaikan dari total kamar yang tersedia 124 di antaranya dimanfaatkan untuk ICU dan HCU yang dilengkapi dengan 74 mesin ventilator serta 50 ventilator non-HFNC.

Sementara, kata Fathema, 26 sisanya digunakan untuk isolasi rawat recovery atau penyembuhan. Rumah sakit ini juga sebagian dilengkapi laboratorium. Rumah Sakit Pertamina Jaya Extensi Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta akan memiliki 320 tenaga kesehatan, 210 perawat, 75 dokter, 15 analis, dan 20 asisten apoteker.

Fathema mengatakan rumah sakit ini juga menyediakan fasilitas tempat istirahat bagi tenaga kesehatan yang berlokasi di Gedung D1 dan D2.

"Kami juga berharap rumah sakit darurat ekstensi ini semoga dapat bermanfaat untuk pelayanan COVID-19 dan memperkuat pengendalian COVID-19," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 19 Juli.

Fathema mengatakan rumah sakit yang disiapkan dalam waktu singkat ini dioperasionalkan oleh RS Pertamina Jaya dan dinamakan rumah sakit khusus COVID-19. Adapun luas rumah sakit sebesar 4.127 meter persegi, dan rumah sakit ini terdiri atas empat lantai untuk perawatan pasien berat dan kritikal.

Di bagian gedung lainnya, Fathema mengatakan Pertamina menyiapkan ruang hemodialisis. Rumah sakit ini akan menjadi pendukung dari pembangunan tempat tidur berkapasitas 900 orang yang tengah disiapkan Kementerian Kesehatan di Asrama Haji.

Selain Rumah Sakit Pertamina Jaya Extensi Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta, Pertamedika IHC dan Pertamina sedang membangun Rumah Sakit Darurat Extension Pelni Tanjung Duren yang berkapasitas 500 tempat tidur. Pada tahap pertama, Pertamedika akan menyelesaikan 318 tempat tidur dan tahap kedua 182 tempat tidur.

"Ini agar dapat segera melayani pasien COVID-19, yang membutuhkan pelayanan, terutama untuk kondisi sedang, berat, dan kritikal," tuturnya.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi pemanfaatan fasilitas agama sebagai tempat penanganan pasien COVID-19. Menurut dia, ini merupakan terobosan yang luar biasa dan harus diacungi jempol.

Lebih lanjut, Erick mengatakan pemerintah dengan seluruh jajarannya terus bergotong royong menekan tingkat penyebaran COVID-19. Menurut dia, pemerintah juga banyak mendapat dukungan dari perusahaan swasta hingga tokoh masyarakat.

"Ini jadi bagian gimana kita memperlihatkan kepada dunia. Kalau Amerika bisa, China bisa, masa Indonesia enggak bisa," tutur Erick dalam kesempatan yang sama.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengapresiasi peresmian Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) Ekstensi Asrama Haji yang dikelola oleh RS Pertamina Jaya, salah satu unit usaha PT Pertamina Bina Medika IHC sebagai RS rujukan COVID-19.

"Selamat dan saya yakin RS Ekstensi IHC yang dibangun ini akan sangat bermanfaat untuk perawatan pasien COVID-19 dan juga menghadapi ancaman bila terjadi mutasi-mutasi baru dari COVID-19," kata Luhut.

"Saya rasa ini hasil kerja riil yang perlu kita apresiasi bersama, sinergi yang luar biasa dari Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan yang di lapangan didukung oleh tim dr. Fathema," sambungnya