JAKARTA - Ketersediaan kebutuhan bahan makanan pokok, daging dan telur di wilayah Provinsi Kalimantan Timur dalam kondisi aman menjelang perayaan Hari Iduladha tahun ini.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Kalimantan Timur HM Yadi Robyan Noor mengatakan ketersediaan bahan makanan pokok meliputi beras, gula dan minyak goreng, serta daging dan telur bisa mencukupi hingga tiga bulan ke depan.
Ia mengatakan hingga 16 Juli 2021 dilaporkan stok beras di Kaltim berjumlah 127.315 ton (Bulog 10.330 ton dan Non Bulog 116.985 ton).
"Dengan tingkat kebutuhan 42.787 ton diperkirakan stok cukup hingga 3 bulan ke depan," kata Yadi Robyan Noor, di Samarinda, dikutip dari Antara, Senin 19 Juli.
Roby menambahkan stok gula pasir berjumlah 26.751 ton sedangkan kebutuhan masyarakat diperkirakan 6.812 ton per bulan sehingga dinilai cukup untuk kebutuhan tiga bulan.
Untuk minyak goreng stok yang tersedia yakni 15.479 ton, sedangkan kebutuhan per bulan diperkirakan 3.762 ton sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan lebih 4 bulan.
Roby mengatakan ketersediaan telur ayam juga berlimpah yakni terdapat stok 8.892 ton, sedangkan kebutuhan per bulan diperkirakan 2.381 ton. Daging sapi stok 4.977 ton sedangkan kebutuhan per bulan 2.152 ton dan dinilai cukup memenuhi kebutuhan sekitar 2,5 bulan. Daging ayam stok 13.467 ton dan kebutuhan per bulan 17.545 ton dan ketahanan hanya sekitar 0,8 bulan.
BACA JUGA:
Untuk mengantisipasi ketersediaan daging ayam ini, Roby menambahkan bahwa pihaknya telah meminta kepada pemasok untuk menambah stok daging ayam mereka di pasar.
Roby juga menyinggung kemungkinan sudah diterimanya berbagai dana stimulan yang diberikan pusat untuk membantu masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
"Jadi masyarakat tidak perlu berbelanja berlebihan apalagi sampai panic buying begitu, karena stok kita masih cukup aman," tegas Roby yang juga cukup lama memimpin BKD Kaltim itu.
Sementara terkait kemungkinan kenaikan harga menjelang Iduladha, Roby mengatakan hal itu bisa terjadi karena tingginya permintaan akan memicu kenaikan harga.
"Kami akan terus pantau. Jika ada kenaikan harga dua hari berturut-turut, kita akan intervensi dengan langsung turun ke lapangan bersama distributor. Kita akan jaga agar harga tetap stabil dan kembali," imbuh Roby.