JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengklaim tengah melakukan segala upaya untuk mempercepat kemajuan pembangunan dan mendukung peningkatan energi terbarukan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejalan dengan niatan tersebut maka pemerintah senantiasa mengutamakan pembangunan rendah karbon di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
“Perubahan teknologi di bidang kewirausahaan dan inovasi dalam sektor keuangan dilihat sebagai kunci untuk mengubah jalur pembangunan menjadi green economy (ekonomi hijau),” katanya seperti yang dilansir laman resmi, Kamis, 24 Juni.
Menurut Airlangga, Indonesia telah mereformasi iklim investasi secara signifikan dengan mengesahkan Undang-Undang Cipta Kerja. Selain memberikan lebih banyak kemudahan bagi investor dan mitra pembangunan, regulasi ini juga mengatur pembangunan yang tetap memperhatikan lingkungan.
Selain itu, bertepatan dengan Presidensi G20 Indonesia 2022, pemerintah berencana untuk meluncurkan pusat keunggulan dalam teknologi atau Centre of Future Knowledge.
Disebutkan bahwa pusat teknologi ini merupakan platform untuk berinovasi dan transfer pengetahuan dengan kolaborasi global. Pemerintah mengajak sektor swasta untuk mendukung inovasi teknologi karena melalui kewirausahaan sektor swasta dapat melakukan perubahan besar yang diperlukan.
BACA JUGA:
“Pusat teknologi akan fokus pada peran alih teknologi, riset dan pengembangan oleh investasi swasta dengan akademisi dan penelitian global terkemuka dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan di Indonesia,” tuturnya.
Dikatakan pula jika pemerintah akan mendirikan Global Blended Finance Institute secara multilateral di Bali. Adapun, Global Blended Finance Institute akan berperan dalam menarik pendanaan untuk mengembangkan proyek dekarbonisasi berkualitas tinggi.
“Forum ini memiliki nilai yang cukup penting. Saya menyambut baik dan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya forum ini,” tutup Airlangga.