JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden RI Joko Widodo akan lebih fokus bekerja setelah ada perombakan kabinet (reshuffle) terbatas, Rabu 28 April.
"Pelantikan menteri hari ini mengakhiri spekulasi politik, reshuffle besar-besaran tidak terbukti. Saatnya para menteri fokus bekerja," kata Puan Maharani di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 29 April.
Ia mengatakan bahwa jajaran Kabinet Indonesia Maju memiliki banyak masalah yang harus diatasi, terutama terkait dengan penanggulangan pandemi COVID-19 yang dampaknya pada seluruh aspek kehidupan masyarakat.
"Ada masalah di depan mata, seperti naiknya kembali angka penularan COVID-19. Waspada agar kasus COVID-19 seperti di India tidak terjadi di Indonesia,” katanya.
Di samping penanggulangan pandemi, Puan meminta para menteri untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan masyarakat menjelang dan selama Idulfitri 1442 Hijriah.
"Aturan larangan mudik sudah ditetapkan dan harus dijalankan, pastikan juga semua pegawai mendapat hak THR (tunjangan hari raya), dan pikirkan juga agar ekonomi di desa-desa bisa bergerak meskipun ada larangan mudik," kata Puan mengingatkan.
Presiden Joko Widodo pada Rabu sore melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek); Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
BACA JUGA:
Pelantikan dua pejabat itu menandai perombakan terbatas pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Perombakan kabinet terbatas itu dilakukan oleh Presiden setelah ada penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menjadi satu kementerian. Tidak hanya itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal juga menjadi Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Pemerintah juga membentuk secara terpisah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Presiden Jokowi pada hari Rabu juga melantik Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko sebagai Kepala BRIN.