Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto secara tegas menyatakan bahwa modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) merupakan hal mutlak untuk mengurangi risiko kecelakaan. Terlebih saat ini terjadi kejadian tidak mengenakan dengan hilang kontaknya KRI Nanggala-402 di Selat Bali.

“Sekarang adalah saat yang mendesak untuk modernisasi alutsista untuk tiga matra, yaitu darat, laut, dan udara,” katanya dalam jumpa pers bersama Panglima TNI, Kamis, 22 April.

Lantas, seberapa besarkah anggaran kementerian pimpinan Prabowo ini?

Dalam jumpa pers APBN Kita yang digelar oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani secara virtual, terungkap bahwa Kemham merupakan institusi negara dengan anggaran terbesar kedua di Indonesia dengan catatan Rp137,3 triliun pada 2021.

Angka tersebut menggelembung dari bujet yang disediakan oleh pemerintah pada 2020 yang sebesar Rp117.9 triliun.

Adapun, realisasi anggaran Kemhan hingga Maret 2021 diketahui sebesar Rp18 triliun, atau 13,1 persen dari pagu anggaran yang disediakan tahun ini.

Serapan pada kuartal I/2021 lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama 2020 yang sebesar 12,5 persen dari pagu atau setara Rp14,8 triliun.

Untuk diketahui, satu-satunya institusi pemerintahan di republik ini yang anggarannya lebih besar dari Kemhan adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) yang sebesar Rp149,8 triliun untuk 2021.

Secara total, Sri Mulyani menyebut terdapat 15 kementerian/lembaga yang masuk dalam institusi berbujet paling tinggi, antara lain Polri Rp112,1 triliun, Kemensos Rp92,8 triliun, dan Kemenkes Rp84,3 triliun.

Secara total, kelima belas kementerian/lembaga itu menyedot duit negara sebesar Rp1.032 triliun untuk periode 2021. Jumlah itu lebih tinggi dari 2020 yang sebesar Rp836,4 triliun.

Lebih lanjut, belanja barang seluruh kementerian/lembaga di Indonesia hingga akhir kuartal I 2021 sebesar Rp63,5 triliun, melesat dari kuartal I 2020 yang sebesar Rp35,1 triliun.