Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia memutuskan melibatkan maskapai Lion Air dalam penyelenggaraan penerbangan haji 2025. Artinya, maskapai yang tersedia tidak hanya Garuda Indonesia.

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan total pesawat yang disiapkan mencapai 14 unit. Dari total tersebut, enam di antaranya adalah pesawat sewa.

“Jumlah pesawat sebanyak 14 pesawat. Garuda akan menyiapkan 8 pesawat termasuk 2 pesawat Citilink dan kami akan sewa tambahan 6 pesawat,” tuturnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI, dikutip Jumat, 3 Januari.

Wamildan mengatakan bahwa pihaknya akan mengoperasikan pesawat muda dengan usia di bawah 12 tahun untuk melayani penyelenggaran ibadah haji 2025 ini.

“Kami berkomitmen penyediaan armada yang lebih muda dengan usia rata-rata armada 12 tahun. Dibanding dengan usia rata-rata tahun lalu yakni 17 tahun yang kami sewa. Jadi kami pastikan kondisi pesawatnya jauh lebih baik,” ujarnya.

Kemudian, sambung dia, Garuda juga menyiapkan satu unit pesawat khusus sebagai cadangan operasional keberangkatan dan kepulangan haji.

“Kami siapkan satu armada khusus sebagai cadangan operasional haji dengan tipe Airbus 330-300 untuk mengantisipasi adanya irregularity,” jelasnya.

Sema seperti Garuda Indonesia, Lion Air juga akan menyediakan pesawat usia muda untuk penyelenggaraan penerbangan haji 2025. Lion Air sendiri baru kali pertama terlibat dalam penerbangan haji di Indonesia, karena sejak 2009 lalu hanya melayani umrah.

Direktur Operasional Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan pihaknya menyiapkan sebanyak 10 pesawat untuk penerbangan haji, dan tiga pesawat cadangan.

“Untuk kesiapan pesawat untuk masing-masing embarkasi dan debarkasi dengan rincian rencana operasional, kami siap 100 persen dengan total pesawat yang kami siapkan adalah 10 pesawat, dan sejumlah kru,” katanya.

Daniel juga bilang seluruh pesawat yang dipersiapkan untuk angkutan penerbangan haji 2025 ini usianya tidak lebih dari 10 tahun.

Selain itu, sambung dia, seluruh pesawat yang akan digunakan untuk penerbangan haji juga sedang dilakukan perawatan di fasilitas perawatan pesawat atau Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) milik Lion Air Group di Batam, Kepulauan Riau.

“Paling tua usia pesawatnya tahun 2014, jadi baru 10 tahun. Yang lainnya bahkan ada yang masih usianya 2 tahun. Dan kami ini semua tidak menyewa, kami memiliki pesawat sendiri. Pun kami menyiapkan 3 pesawat untuk backup,” ujar Daniel.