Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik terkait inisiatif edukasi pasar modal masuk ke kurikulum Sekolah Dasar (SD).

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Frederica Widyasari Dewi menjelaskan, beberapa negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) telah memasukkan materi keuangan sebagai bagian dari kurikulum sekolah mereka.

Menurut Frederica, pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk mengembangkan hal ini, dengan harapan materi tersebut bisa diterapkan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi dalam pengelolan keuangan.

"Kita sedang berupaya, jadi kita sudah sering kerjasama dengan Kementerian Pendidikan, sudah sering, tapi harapan kita masuk ke dalam curriculum. Jadi masuk ke dalam curriculum sekolah, kalau bisa dari mulai dari SD, pengenalan uang, pengelolan keuangan, dari SMP, SMA, kuliah," ujar wanita yang akrab disapa Kiki usai pembukaan perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia tahun 2025, Kamis, 2 Januari.

Selain itu, Kiki menyampaikan, pihaknya juga akan mengoordinasikan dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Pratikno dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro untuk membahas lebih lanjut tentang peluang tersebut.

Kiki menambahkan, pihaknya siap untuk menyediakan materi yang dibutuhkan lantaran keterampilan pengelolaan keuangan harus dimiliki oleh semua orang, tidak hanya untuk yang bekerja di bidang ekonomi.

"Kalau kita nyiapin materinya, jadi nanti kalau disambut dengan baik, kita akan sangat senang. Karena apa? Karena kemampuan pengelolaan keuangan itu harus dimiliki," tuturnya.

Menurutnya, edukasi keuangan bagi masyarakat sangat penting untuk dilakukan apapun profesinya agar dapat memahami pentingnya investasi, asuransi, dan dana pensiun.

"Jadi aku senang banget tadi Bu sri Mulyani mengatakan begitu dan beliau itu kan bersama kita udah sejak lama, sejak saya di Bursa ya, jadi beliau itu selalu dukung untuk pendidikan edukasi literasi kepada pelajar. Dan beliau saya tau putra beliau gitu. Dari kecil udah diajarkan untuk saham dan lain," ucapnya.

Selain itu, Kiki menyampaikan pihaknya juga telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dalam edukasi pasar modal melalui berbagai program, seperti Training for Trainers untuk para guru.

"Harapannya dari SD udah mulai kenal, (2025) Amin, amin ya, doain-doain. Kalau itu kita sangat senang. Kita selama ini kita punya program, Training for Trainers untuk Guru-guru. Itu sangat banyak program kita dengan Kementerian Pendidikan, Training for Trainers untuk Guru-guru sud," katanya.

Meski demikian, Kiki menyampaikan program tersebut masih sporadis dan belum terstruktur secara resmi dalam kurikulum dan berharap kedepannya program ini bisa lebih sistematis dan terukur.