JAKARTA - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang merupakan anak usaha PT Pelindo Terminal Petikemas berhasil menorehkan sejarah baru dengan capaian arus petikemas atau throughput sebesar lebih dari 1,5 juta TEUs pada 2024.
“Capaian ini akan menjadi milestone baru dalam perjalanan seperempat abad TPS,” kata Direktur Utama TPS Wahyu Widodo mengutip Antara.
Wahyu menjelaskan, pencapaian tersebut merupakan hasil dari perencanaan program kerja yang menyeluruh, monitoring yang konsisten serta koordinasi antar unit yang ada di TPS.
Ia menjelaskan, pondasi dasar dimulai dengan penguatan sumber daya manusia (SDM) sebagai penggerak utama roda usaha perusahaan termasuk melalui sertifikasi sehingga menciptakan personil yang kompeten.
Beberapa program sertifikasi pada 2024 di antaranya meliputi sertifikasi BNSP untuk Penanganan Muatan Angkutan Laut dan Penanganan Barang Berbahaya atau International Maritime Dangerous Goods Code (IMDG Code).
Selain itu juga pelatihan dan sertifikasi bidang K3 dan Manajemen Resiko serta sertifikasi Pengelolaan Energi dan Digitalisasi serta Internal Auditor.
Tak hanya penguatan SDM, penyediaan sarana berupa ruang kerja dan perangkat kerja yang memadai dilakukan dengan diresmikannya ruang Planning and Control baru.
Perencanaan dan optimalisasi sumber daya yang matang serta monitoring proses kegiatan layanan mulai dari gate, lapangan hingga area dermaga turut menjadi langkah penting untuk memastikan jaminan layanan.
Pengembangan layanan bagi pelanggan menjadi salah satu prioritas program pada 2024 yang antara lain terwujud dengan peluncuran Layanan Fumigasi dan Pemeriksaan Kulit Mentah Garaman.
Standarisasi sistem untuk layanan pendukung dilaksanakan dengan penerapan Single Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis SAP mulai 1 Juli 2024.
ERP merupakan single platform yang mendukung berbagai layanan non operasional seperti Finance Accounting (FI), Controlling & Budgeting, serta Human Capital Management (HCM) dan Purchasing.
BACA JUGA:
Selanjutnya, TPS menerapkan elektrifikasi peralatan utama pelabuhan untuk menekan emisi karbon termasuk pada peralatan Container Crane (CC).
TPS sekaligus melakukan upaya konversi penggunaan bahan bakar solar menjadi penggunaan tenaga listrik untuk 22 unit Rubber Tyred Gantry (RTG) yang ditargetkan selesai pada 2025.
Langkah TPS untuk bertransformasi menjadi green port juga dikuatkan dengan perluasan area hijau pelabuhan yakni mendukung keberadaan hutan mangrove untuk penyerapan emisi karbon.