JAKARTA – Operator pelabuhan PT IPC Terminal Petikemas (TPK) berhasil mencatat kinerja positif melalui peningkatan kinerja operasional dan kinerja keuangan pada sepanjang 2022.
Berdasarkan laporan akhir November yang dipublikasikan belum lama ini, BUMN tersebut membukukan pertumbuhan operasional sebesar 6,1 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama IPC TPK David mengatakan raihan ini melampaui target yang ditetapkan awal tahun dengan 3,06 persen.
“Kesuksesan yang didapat tidak lepas dari penguatan pondasi operasi dan SDM yang profesional. Ini semua memberikan dampak nyata pada pelayanan ekstra kepada pengguna jasa dimulai sebelum kapal sandar hingga kapal meninggalkan pelabuhan,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 29 Desember.
David menjelaskan, sampai dengan bulan lalu kinerja bongkar muat petikemas IPC TPK adalah 2.632.260 TEUs. Angka itu mengalami peningkatan periode sayang sama 2021 sebesar 2.479.630 TEUs.
Selain itu, pada November 2022 IPC TPK juga mencatat 95,72 box/ship/hour yang menjadi BSH tertinggi, jauh di atas kinerja bongkar muat 55 box/ship/hour yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
“Kami memastikan pelayanan bongkar muat petikemas akan terus beroperasi 24/7 sepanjang libur natal dan pergantian tahun baru 2023,” tuturnya.
BACA JUGA:
Menurut David, pihaknya memprediksi lebih dari 25.000 boxes petikemas akan dilayanani di lima Terminal Area Tanjung Priok pada pekan terakhir Desember 2022.
“Sebagai langkah antisipasi lonjakan penumpukan petikemas di pelabuhan, kami memindahkan lokasi Gate In dan Gate Out di terminal Area Tanjung Priok 1 Zona 3 dengan tujuan mengurangi jumlah antrian truk,” katanya.
Selain itu, sambung dia, dilakukan pula penambahan kapasitas lapangan petikemas, menyediakan buffer area di Gate In yang dapat menampung antrian truk dan alur truk internal maupun eksternal menjadi lebih aman.
“Di akhir tahun ini, kami lakukan koordinasi internal untuk menjaga kestabilan arus barang agar rantai logistik tetap berjalan dengan baik. IPC TPK akan terus mendukung pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan yang akan terjadi menjelang Tahun Baru 2023.” tutup David.