JAKARTA - PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) mengambil langkah besar dalam dunia kesehatan dengan menghadirkan dua terapi kanker inovatif, ETAPIDI® (Tislelizumab) dan BRUKINSA® (Zanubrutinib). Obat-obat lini pertama untuk berbagai jenis kanker ini dihadirkan melalui kolaborasi dengan BeiGene, perusahaan bioteknologi global, dan akan tersedia di Indonesia mulai Januari mendatang dengan harga 70 persen lebih murah dibandingkan terapi sejenis.
Ketersediaan terapi ini menjadi angin segar bagi pasien kanker di Indonesia. Sebelumnya, tingginya biaya pengobatan kanker sering kali memaksa pasien untuk mencari perawatan ke luar negeri, seperti Malaysia atau Singapura.
Dengan harga yang lebih terjangkau dan produksi lokal yang direncanakan melalui transfer teknologi, Etana tidak hanya meningkatkan aksesibilitas tetapi juga mendorong efisiensi biaya yang signifikan.
"Kami ingin memastikan pasien kanker di Indonesia dapat mengakses pengobatan yang berkualitas tanpa harus menghadapi beban biaya yang sangat tinggi. Dengan memproduksi secara lokal, kami dapat menurunkan harga hingga 70 persen dibandingkan obat sebanding," ujar Presiden Direktur Etana, Nathan Tirtana, di Jakarta, dikutip Rabu 11 Desember.
Nathan mengungkapkan, obat-obatan ini merupakan terapi lini pertama yang digunakan untuk berbagai jenis kanker. Berdasarkan penelitian, terapi ini mampu meningkatkan progression-free survival hingga lebih dari 70 persen, seperti pada kanker paru-paru dan esofagus.
"Sangat lebih dari 70 persen (tingkat survival). Saya harus spesifik, pada lung and esophageal cancer (kanker paru-paru dan esofagus)," ujar Nathan.
Inisiatif ini juga mendapat dukungan penuh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang mempercepat proses persetujuan edar. Dukungan regulator ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan akses terhadap pengobatan inovatif yang dapat menyelamatkan nyawa.
"Badan Pengawas Obat dan Makanan punya komitmen mendukung inovasi obat, mendukung ketersediaan obat, dan menjadi garda terdepan dalam hal perlindungan, keamanan, dan kualitas obat di nasional kita. Dan segala cara kita akan lakukan untuk kepentingan masyarakat kita," ujar Kepala BPOM, Taruna Ikrar.
BACA JUGA:
Melalui kolaborasi dengan BeiGene, Etana tidak hanya memperkenalkan inovasi global tetapi juga memperkuat sektor kesehatan Indonesia. Produksi lokal diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasional dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Langkah Etana ini menunjukkan dedikasi perusahaan dalam mendukung kemandirian sektor kesehatan dan memberikan solusi nyata bagi tantangan kesehatan di Indonesia. Dengan dimulainya ketersediaan produk pada Januari mendatang, pasien kanker di Indonesia kini memiliki harapan baru untuk mendapatkan pengobatan yang efektif, terjangkau, dan mudah diakses.