JAKARTA - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berhasil meraih penghargaan SNI Award 2024. Penganugerahan ini digelar di Jakarta, Kamis 21 November lalu.
Sido Muncul sendiri sukses meraih SNI Award Peringkat Perak untuk kategori Organisasi Besar Produk Sektor Kimia, Farmasi, Kesehatan, Tekstil, Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sebanyak 251 organisasi dari berbagai sektor berpartisipasi dalam SNI Award 2024.
Total ada 69 Organisasi yang meraih penghargaan melalui seleksi yang ketat, dan salah satunya yaitu Sido Muncul yang diwakilkan oleh Daryanto selaku Quality Assurance/Pemastian Mutu di Sido Muncul.
"SNI Award ini menjadi sebuah pencapaian yang menginspirasi dan menjadi bukti dedikasi Sido Muncul dalam menghadirkan produk berkualitas, inovatif, dan terpercaya untuk Indonesia," ujar Daryanto dalam pernyataannya, dikutip Minggu 1 Desember.
SNI Award merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas konsistensi penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) oleh pelaku usaha dan organisasi, yang mampu mencapai kinerja unggul dan berkelanjutan.
Ketua Dewan Juri SNI Award 2024, Hariyadi B. Sukamdani dalam pernyataannya mengatakan penilaian SNI Award menitikberatkan pada kontribusi organisasi dalam standardisasi dan penilaian kesesuaian serta aspek keberlanjutan (sustainability), digitalisasi, ekonomi sirkular, juga tata kelola ESG (Environmental, Social, and Governance).
Kepala Badan Standardisasi Nasional (SNI), Kukuh S. Achmad dalam sambutannya mengatakan penerapan SNI diharapkan akan mampu memperkuat daya saing pelaku usaha dan industri nasional dengan menerapkan best practices untuk meningkatkan efisiensi.
BACA JUGA:
Di samping itu, penerapan SNI juga memperbaiki kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan sehingga dapat membuka pasar baru, serta adanya peluang untuk mengadopsi teknologi baru guna meningkatkan volume produksi.
“Penerapan SNI tidak hanya membantu pelaku usaha meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, tetapi juga memperkuat posisi mereka di pasar internasional. Ini menjadi bagian dari dukungan kami untuk merealisasikan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% sebagaimana tercantum dalam Asta Cita Presiden,” ujar Kepala Badan Standardisasi Nasional (SNI), Kukuh S. Achmad.