Bagikan:

JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyiapkan anggan setidaknya sebesar 723 juta atau sekitar Rp11,2 triliun untuk kegiatan peningkatan cadangan nikel, emas dan bauksit.

General Manager Aneka Tambang, Abdul Bari mengatakan anggaran tersebut akn digunakan untuk membiayai kegiatan eksplorasi selama 5 tahun ke depan.

"Ini rencana prognosa untuk bagaimana kami mencapai 15-20 persen dari mandat yang disampaikan oleh Kementerian ESDM,” ujarnya dikutip Selasa, 26 November.

Menurutnya, terlepas dari tren belanja eksplorasi global saat ini, ANTM berkomitm untuk mengoptimalkan anggaran dengan meningkatkan pengeluaran eksplorasi dalam rencana 5 tahun.

Tak hanya itu, lanjut dia, ANTM juga berupaya menjaga rasio anggaran eksplorasi terhadap pendapatan (PER) tetap di atas 1 persen dari total pendapatan produksi.

Untuk sumber daya emas, lanjut dia, hinga tahun 2029 Antam menargetkan kenaikan hingga 15 persen dalam lima tahun dengan cadangan emas ebesar 10 persen.

Kemudian untuk nikel, ANTM menargetkan akan menargetkan kenaikan 15 persen dengan 26 persendari National Reserve Ownership. Sementara bauksit, ditargetkan akan ada kenaikan 15 persen dengan jumlah cadangan 15 persen.

Pada kesempatan yang sama Bari juga menyebut akan ada akuisis tambang yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Emiten tambang pelat merah ini, kata dia, akan melakukan eksplorasi hingga mengakuisisi tambang, baik akusisi tambang di dalam negeri maupun luar negeri.

Meski demikian Abdul enggan memberikan bocoran terkait lokasi tambang emas yang akan diakuisisi.

“Wilayahnya nggak bisa kita sampaikan dulu, daerah Indonesia lah. Ketika namanya aksi korporasi itu enggak bisa kita sampaikan semua,” sambung Bari.

Bari juga menyebut, untuk melakukan akuisisi tersebut pihaknya telah mempelajari berbagai prospek. Abdul juga mengatakan, salah satu langkah yang akan diambil ANTM adalah dengan mengikuti lelang yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal ini dimaksudkan untuk menambah cadangan emas ANTM di masa mendatang.