JAKARTA - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan, pemerintah akan menuntaskan pembangunan bendungan demi tercapainya program swasembada pangan pada 2028.
Diana menyebut, demi mencapai swasembada pangan syarat indeks ketahanan air Indonesia, yakni sebesar 200 meter kubik per kapita/tahun dengan sebaran yang merata di seluruh Tanah Air.
"Pembangunan bendungan yang merata sangat penting untuk optimalisasi penyediaan air irigasi guna mendukung swasembada pangan, energi baru terbarukan dan pemenuhan kebutuhan air baku untuk ketahanan air," ujar Diana seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 18 November.
Lebih lanjut, Diana menambahkan, pemerintah juga sudah membangun 187 bendungan hingga 2014, ditambah 61 bendungan yang telah dan akan diselesaikan dari 2015 hingga 2025, serta tambahan 11 bendungan baru lainnya.
"total 259 bendungan yang dibangun oleh pemerintah," ucapnya.
Dia menambahkan, pembangunan bendungan berkontribusi pada program swasembada pangan melalui layanan irigasi seluas 1.271.415 hektare (ha) lahan.
Kemudian, swasembada energi lewat penambahan energi listrik sekitar 15.627,83 MW.
Tak hanya itu, pemerintah juga ingin mewujudkan ketahanan air 59,59 meter kubik per kapita/tahun.
Namun demikian, Diana tak menampik bahwa sebaran lokasi bendungan tersebut belum merata di seluruh wilayah Indonesia, seperti di Kalimantan.
Diketahui, baru sebagian wilayah Indonesia saja yang memiliki ketahanan air lebih dari 120 meter kubik per kapita/tahun.
"Ini merupakan target visium Kementerian PUPR tahun 2030, sedangkan beberapa wilayah lain masih belum memiliki bendungan dengan indeks ketahanan air nol meter kubik per kapita per tahun. Ini adalah tugas kami bersama, saya harap Indonesian National Committe on Large Dams (INACOLD)/Komite Nasional untuk Bendungan Besar (KNI-BB) dapat ikut berperan aktif dan berkolaborasi untuk mewujudkan pemerataan pembangunan bendungan ini," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto berjanji akan membawa Indonesia mencapai swasembada pangan dalam empat hingga lima tahun ke depan.
BACA JUGA:
Prabowo menegaskan, RI harus bisa memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Dia mengaku, sudah berbicara dengan banyak pakar terkait target swasembada pangan itu.
"Saya yakin paling lambat empat tahun, lima tahun (setelah 2024), kami (bisa) swasembada pangan. Bahkan, kami siap jadi lumbung pangan dunia," ujar Prabowo dalam Pidato di Gedung MPR RI, Jakarta, Minggu, 20 Oktober.
"Saudara-saudara sekalian, saya canangkan RI harus swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kami tidak boleh bergantung makan dari luar," tegas dia.