Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah memetakan produksi ikan nasional demi mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah strategi dalam mendukung program tersebut.

Pertama, dengan memetakan produksi ikan di masing-masing daerah tingkat kabupaten, baik itu dari perikanan tangkap maupun budi daya.

"Dari produksi yang ada itu konsumsi ikannya berapa, kemudian kami hitung dengan data jumlah siswa di masing-masing kabupaten berapa. Kami memberikan perhitungan asumsi berapa gram yang dijadikan makan bergizi gratis setiap minggunya, sehingga kebutuhan totalnya berapa," kata Budi dalam agenda Bincang Bahari di kantor KKP, Jakarta, Senin, 11 November.

Lewat pemetaan itu, menurut Budi, akan terlihat komoditas ikan apa saja yang dibutuhkan untuk program MBG dan kebutuhan ikan yang menjadi komoditas ekspor selama ini.

"Jadi, antara supply dan demand-nya kami hitung, kemudian fasilitas dari gudang-gudang beku yang ada. Sehingga menjadi suatu rangkaian bagaimana komoditas ikan baik untuk mendukung program nasional dan meningkatkan ekspor itu yang kami lakukan," ucapnya.

Selain itu, Budi bilang, pihaknya juga telah memetakan koperasi perikanan dalam mendukung program andalan Prabowo tersebut.

Diketahui, sampai saat ini terdapat 2.884 koperasi perikanan.

"Kami mendapatkan sesuai catatan kami, 2.802 unit usaha skala mikro, 69 unit usaha kecil dan 13 unit usaha menengah," ujarnya.

Budi menambahkan, hingga saat ini KKP telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi hingga Dinas Koperasi, baik provinsi serta kabupaten untuk membina aktifitas koperasi agar semakin menguat.

"Sehingga, koperasi ini aktivitasnya semakin menguat dan mendukung pergerakan ekonomi masyarakat terkait pengolahan perikanan, baik itu perikanan tangkap, budi daya, pengolahan dan pemasaran," imbuhnya.