Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkomitmen untuk melanjutkan program bersih-bersih BUMN.

Program ini lanjutkan untuk memastikan pendapatan negara bukan pajak berjalan dengan baik.

Kali ini, Erick juga menggandeng Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK) dalam menjalankan program di tubuh perusahaan pelat merah.

Komitmen ini disampaikan Erick usai bertemu dengan Kepala BPPIK Aries Marsudiyanto di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 8 November.

“Program bersih-bersih BUMN yang sudah berjalan, dimana di awal-awal kita tahu banyak kasus yang waktu itu ada Asabri, ada Jiwasraya, ada Garuda dan tentu sekarang sama di periode kedua program bersih-bersih BUMN itu harus terus dijalankan,” ujar Erick.

Erick juga bilang investigasi di tubuh perusahan pelat merah juga perlu dilakukan jika terdapat indikasi penyelewengan. Sebab, menurut Erick, mendorong pertumbuhan ekonomi tidak bisa hanya lewat program ekonomi tetapi juga dengan meningkatkan efisiensi.

“Kita akan mensinergikan bagaimana pembangunan ini harus tentu ada pengendaliannya dan tentu juga harus ada diinvestigasi kalau ada penyelewengan. Karena memang tidak mungkin kita menekan pertumbuhan sekadar hanya mendorong program-program ekonomi,” imbuhnya.

“Tetapi salah satunya yang diinginkan oleh Pak Prabowo yaitu bagaimana efisiensi itu harus dipangkas,” sambungnya.

Terkait efisiensi, Erick mengatakan Kementerian BUMN sejauh ini sudah melakukannya. Mulai dari resturkturisasi, holdingisasi dan klasterisasi. Sejauh ini, menurut dia, apa yang dilakukan telah membuahkan hasil.

“Di BUMN juga dari 114 jadi 47 itu juga efisiensi. Dan membuktikan banyaknya BUMN itu bukan berarti kondisinya sehat. Tetapi dengan jumlah BUMN yang sekarang tinggal 47 membuktikan ini sehat. 40-nya sehat, tujuhnya masih restrukturisasi,” katanya.

Terkait dengan bersih-bersih ini, Erick menegaskan siap untuk berkolaborasi dengan BPPIK untuk melawan korupsi dan membawa efisiensi di tubuh BUMN.

“Jadi saya siap. Saya membuka tentu pintu selebar-lebarnya. Karena kita yakin kita bisa maju ke depan itu karena memang efisiensi dan juga menekan yang namanya korupsi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BPPIK Aries Marsudiyanto mengatakan akan mengejar sumber-sumber pemborosan anggaran yang terjadi di berbagai aspek. Dia bilang langkah tersebut sejalan dengan perhatian Presiden Prabowo Subianto.

“Kita semuanya tahu, beliau sudah menyampaikan beberapa kali bahwa korupsi, pemborosan, kebocoran di Indonesia ini sangat luar biasa. Bahkan aparat pun juga sudah terlibat di dalamnya, yang seharusnya membersihkan malah ikut bermain,” tegasnya.

“Karena itu, kami dari Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus akan lebih concern untuk bekerja sama dengan seluruh aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti hal ini sampai ke akar-akarnya,” lanjutnya.

Mengutip Prabowo, Aries menegaskan, pemerintahan tidak bisa berjalan dengan baik jika arapatnya terlibat korupsi. Karena itu, Aries menilai diperlukan upaya tegas dalam melawan korupsi.

“Kami akan menindaklanjutin hal ini sampai ke akar-akar, sampai ke pemimpinan-pemimpinan paling rendah, bahkan sampai ke kepala-kepala daerah sehingga memastikan, mengontrol, dan mengawasi APBN, APBD berjalan semestinya,” jelasnya.