Bakal Kelola Dana Rp15 Triliun, Indonesia Water Fund Perbaiki Akses Air Bersih ke 40 Juta Penduduk
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan kepada awak media dalam SOE International Conference di Nusa Dua, Bali. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluncurkan Indonesia Water Fund (IWF) atau pendanaan air bersih. Keberadaan IWF sebagai platform untuk mendukung percepatan investasi penyediaan sambungan air bersih ke rumah-rumah warga.

IWF ini diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa (Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2). Adapun peluncuran dilakukan saat gelaran State Owned Enterprises (SOE) International Conference di Nusa Dua, Bali, Senin 17 Oktober.

"Kami memulai program IWF dalam rangka percepatan, pemerataan akses terhadap pelayanan air bersih bagi masyarakat Indonesia," kata Menteri BUMN Erick Thohir.

Sementara, dikutip Antara, Erick Thohir mengungkapkan bahwa pada target awal, IWF akan mengelola dana sekitar Rp15 triliun untuk memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta penduduk Indonesia.

"Target awal, IWF akan mengelola dana sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp15 triliun dari mitra strategis untuk memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta jiwa rakyat Indonesia," ujar Erick.

Erick menjelaskan, program IWF merupakan platform untuk mendukung percepatan investasi penyediaan sambungan air bersih ke rumah-rumah, yang mana air bersih masih menjadi tantangan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Hanya 23 persen masyarakat Indonesia yang mendapatkan akses ke perpipaan air bersih. Sebagian masyarakat Indonesia lainnya masih menghadapi tantangan ketimpangan harga air bersih dengan rentang harga Rp65.000 hingga Rp140.000 per meter kubik," ucapnya.

Erick berharap dengan sinergi antara BUMN dan strategic partner swasta serta global, IWF diharapkan dapat menjadi alternatif solusi bagi pemerintah dalam mempercepat perluasanakses air bersih kepada masyarakat melalui pendanaan non-APBN.

Lebih lanjut, Erick juga berkomitmen untuk terus menjalankan pprogram-program yang memiliki dampak langsung terhadap peningkatan taraf kualitas hidup masyarakat. Erick menegaskan peran BUMN sebagai agent of development di masyarakat akan berjalan beriringan bersama dengan transformasi BUMN.

"Kami yakini jika kedua prioritas ini berjalan bersama, BUMN dapat semakin meningkatkan perannya sebagai lokomotif pembangunan bangsa Indonesia. Tentu kami tidak bisa berjalan sendiri, maka dari itu dalam acara ini kami membuka pintu seluas-luasnya untuk berkolaborasi dengan pemerintah, Private Sector dan juga Mitra Strategis Global untuk turut bersama membangun ekosistem di Indonesia," kata Erick.