JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan akan menggelar rapat perdana untuk membahas skema subsidi baru untuk Bahan Bakar Minyak (BBM), Listrik serta Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Rapat tersebut juga akan dihadiri kementerian terkait. Seperti diketahui, Bahlil diminta oleh Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk tim terkait kajian subsidi tepat sasaran.
“Besok kami sudah mulai rapat perdana, sebenarnya sudah rapat terus, untuk kita mencari formulasinya,” katanya dalam konferensi pers Program Quick Win yang digelar, di Hotel Four Seasons Jakarta, Minggu, 3 November.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Bahlil mengatakan salah satu formulasi yang dibahas itu memang mengenai penyaluran subsidi melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat.
Namun, lanjut Bahlil, opsi lainnya yaitu dicampur seperti penyaluran subsidi BBM secara BLT atau seperti biasa yang selama ini sudah berjalan.
“Jadi kita lagi tunggu aja, 2 minggu dikasih waktu oleh Bapak Presiden, jadi 2 minggu ini akan kami selesaikan,” tuturnya.
Bahlil mengatakan tim ini dibentuk karena sebanyak 30 persen subsidi bahan BBM dan listrik diketahui tidak tepat sasaran. Dia bilang kebocoran subsidi ini nilainya mencapai Rp100 triliun.
“Tapi jujur saya katakan ya, kurang lebih sekitar 20 hingga 30 persen subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran, dan itu gede, angkanya itu kurang lebih Rp100 triliun,” katanya.