JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku telah menyiapkan gedung untuk menjadi kantor Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Investasi Danantara.
Lebih lanjut, Erick bilang super holding BUMN itu akan berkantor di salah satu gedung yang menjadi aset milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
“Sudah (ketemu Danantara), karena nanti salah satu gedung yang dipergunakan oleh Danantara itu kan asetnya Bank Mandiri, buat kantornya," ujar Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 1 November.
Di samping itu, Erick mengatakan di masa awal pemerintahan Prabowo Subianto ini, Kementerian BUMN sedang melakukan konsolidasi seluruh perusahaan pelat merah. Kolaborasi juga dilakukan lintas kementerian.
Menurut Erick, langkah tersebut diperlukan untuk menghapus mentalitas silo alias sikap enggan berbagai informasi antar pegawai atau divisi yang membuat kondisi lingkungan kerja tidak nyaman.
“Jadi kita tidak bisa berpikir silo lagi. Masing-masing kementerian, itu harus punya job desk. Jadi kan kita kerjaan terlalu banyak, enggak mungkin,” kata Erick.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, badan yang digadang-gadang akan menjadi super holding BUMN itu dipimpin oleh Muliaman Darmansyah Hadad. Badan ini bakal diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 8 November mendatang.
Danantara juga digadang-gadang bakal menjadi badan pengelola investasi di luar APBN, yang dalam jangka panjang direncanakan menjadi seperti Temasek, badan investasi global milik Singapura.