Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan stok Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah mencukupi untuk program mandatory biodiesel. Asal tahu saja, biodiesel merupakan bahan bakar minyak yang mencampurkan CPO dengan BBM diesel.

Hal ini sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengembangkan program B50 hingga B60 setlah sukses menjalankan program B35 dan B40. Langkah ini merupakan visi Prabowo untuk memperkuat kemandirian energi dan mempercepat transisi menuju energi terbarukan di Indonesia.

"Kita kan banyak dong, kita kan ekspor (CPO). Sekarang kan kita B40, sekarang kita akan dorong ke B50 sampai B60. Kalau ditanya bahwa itu cukup atau tidak, B35 sampai B40, itu kan kita habiskan kurang lebih sekitar 14 juta kiloliter. Nah, sementara ekspor kita kan masih banyak. Nah, kalau ditanya kapasitasnya CPO kita cukup atau tidak, cukup. Pasti cukup," beber Bahlil yang dikutip Selasa, 22 Oktober.

Setelah memastikan pasokan CPO mencukupi untuk proyek strategis ini, Bahlil juga akan memastikan penggunaan teknologi yang tepat agar proyek ini dapat berjalan dengan baik.

"Nah, tinggal kita lihat adalah teknologinya. Nah, teknologinya ini kan harus by process untuk kita uji coba. Agar ketika itu diimplementasikan, B50-B60, itu betul-betul sudah lewat uji coba yang baik," terang Bahlil.

Sebelumnya Bahlil menyebut pihaknya masih melakukan kajian terkait program B50.

Bahlil menyebutkan bahwa tren global saat ini mengarah pada peralihan dari energi fosil, seperti batubara, menuju energi baru terbarukan, seiring dengan meningkatnya kesadaran terhadap green energy.

Namun, Bahlil menekankan bahwa transisi menuju energi baru terbarukan menghadapi tantangan besar, termasuk kebutuhan investasi kapital yang cukup besar di sektor energi hijau ini.

"Di aspek yang lain kita tahu bahwa hampir semua dunia orang berbicara tentang green energy, terjadi peralihan dari fosil batubara kepada energi baru terbarukan. Ini tantangan baru bagi kita, di saat bersamaan dibutuhkan cost investasi kapital yang tidak sedikit," ungkapnya.