Bagikan:

JAKARTA - LRT Jabodebek mengoptimalkan aset sebagai sumber pendapatan baru. Salah satunya dengan membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk bekerja sama dalam program branding di kereta, stasiun, dan hak penamaan (naming rights) stasiun.

“Program ini bukan hanya menjadi cara bagi kami untuk mengoptimalkan penggunaan aset yang kami miliki, tetapi juga untuk menciptakan sumber pendapatan baru di luar layanan pengguna, sekaligus meningkatkan kualitas layanan yang kami tawarkan kepada masyarakat,” ujar Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono dalam keterangan resmi, Selasa, 1 Oktober.

Dengan rata-rata 79.800 pengguna harian pada hari kerja dan 35.200 pengguna pada akhir pekan sepanjang bulan September, kata dia, LRT Jabodebek menawarkan peluang besar bagi mitra bisnis untuk meningkatkan eksposur brand di hadapan publik yang luas.

Apalagi, sambung Mahendro, LRT Jabodebek memiliki 18 stasiun yang terhubung dengan berbagai moda transportasi lain, seperti Whoosh, KAI Commuter, TransJakarta, dan angkutan umum lainnya.

“Konektivitas ini memungkinkan jangkauan pengguna semakin luas dan memberikan eksposur yang lebih besar bagi mitra bisnis yang berkolaborasi dalam program branding dan naming rights,” jelasnya.

Melalui program hak penamaan (naming rights), sambung Mahendro, mitra tidak hanya akan mendapatkan eksposur visual, tetapi juga mendapatkan penyebutan nama brand secara langsung dalam setiap perjalanan LRT Jabodebek.

Lebih lanjut, Mahendro mengatakan, setiap kali kereta tiba atau berangkat dari stasiun, nama stasiun yang disematkan dengan brand mitra akan disebutkan dalam pengumuman.

“Ini memberikan peluang yang sangat efektif untuk menanamkan brand mitra ke dalam ingatan para pengguna LRT Jabodebek secara berulang, menjadikannya bagian dari pengalaman harian pengguna,” ujarnya.

Selain itu, sambung Mahendro, program iklan di kereta dan stasiun memungkinkan mitra untuk menampilkan iklan mereka kepada puluhan ribu pengguna LRT Jabodebek setiap harinya.

“Iklan di dalam kereta maupun di stasiun menawarkan frekuensi tinggi dan captive audience, menjamin bahwa pesan brand akan dilihat secara konsisten oleh target audience,” ucapnya.

LRT Jabodebek juga memberikan kesempatan kepada mitra untuk memasarkan produk mereka melalui vending machine yang ditempatkan di stasiun-stasiun.

“Dengan pengguna LRT Jabodebek yang berjumlah besar setiap hari, pemasaran produk melalui vending machine di stasiun dapat menjadi cara yang efektif untuk menjangkau konsumen secara langsung dan meningkatkan penjualan,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Mahendro, LRT Jabodebek telah menjalin kerja sama dengan beberapa mitra, seperti hak penamaan Stasiun Pancoran bank bjb, Stasiun Dukuh Atas BNI, dan livery khusus brand tertentu.

“Ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki LRT Jabodebek untuk membantu mitra bisnis menjangkau konsumen secara efektif,” katanya.