Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan indeks kepercayaan industri (IKI) pada September 2024 berada di angka 52,48.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dalam agenda Rilis IKI September 2024 di Gedung Kemenperin, Jakarta, Senin, 30 September.

"IKI pada September 2024 mencapai 52,48. Dan dengan ini kami menyatakan bahwa industri manufaktur ini pada September 2024 berada pada level ekspansi," ujar Febri.

"Jika dibandingkan dengan IKI Agustus 2024, IKI pada September cenderung stagnan atau hampir sama," sambungnya.

Febri menjelaskan, dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat dua subsektor yang mengalami kontraksi.

Industri yang kontraksi adalah industri komputer, barang elektronik dan optik serta industri pengolahan lainnya.

"Kami melihat di industri elektronik ini masih menderita karena masih banyak produk impor elektronik yang masuk ke Indonesia, baik secara legal atau pribadi," katanya.

Berdasarkan pantauan pihaknya, kata Febri, utilisasi industri elektronik selalu di bawah 50 persen dan itu sudah berlangsung lama.

"Kemudian semakin diperparah dengan berlakunya Permendag 8 Tahun 2024 yang membebaskan kode HS terkait dengan barang jadi elektronik," ucap Febri.

Dengan demikian, lanjut dia, industri elektronik pun sangat sulit untuk naik ke level ekspansi. Febri pun berharap, ke depannya ada investasi untuk industri elektronik.

"Kami berharap, pada pemerintahan mendatang ada investasi di hulu, terutama di industri semikonduktor, meskipun negara kami, ya, masih tertinggal dibandingkan negara tetangga," tuturnya.

Adapun bila dilihat dari variabel pembentuk IKI, terdapat perlambatan nilai IKI variabel pesanan baru, yakni dari 54,66 pada Agustus 2024 menjadi 51,95 di September ini.

Sementara nilai IKI variabel persediaan produk juga mengalami peningkatan sebesar 0,31 poin menjadi 55,85. Sebaliknya, nilai IKI variabel produksi mengalami ekspansi sebesar 4,58 poin menjadi 51,12 pada September ini.

Secara umum, kegiatan usaha industri pengolahan pada September 2024 menurun 3,8 persen menjadi 31,0 persen.

Persentase responden yang menjawab kondisi usahanya meningkat dan stabil menurun dari 79,1 persen menjadi 77,4 persen.

"Lalu, persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya menurun di September 2024 naik menjadi 22,6 persen," jelas Febri.

Pada September 2024, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan ke depan kembali menurun dibandingkan dengan Agustus 2024, yaitu sebesar 71,5 persen.

Penurunan optimisme ini melanjutkan penurunan dari angka optimisme tertinggi pada Mei dan Juni 2024.

Selanjutnya, sebanyak 23,1 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka ini meningkat 0,6 persen jika dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya.

Persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan mencapai 5,4 persen. Angka ini turun dari 5,9 persen pada Agustus 2024.